Stylo Indonesia - Apakah Stylovers sudah tahu perbedaan garam Himalaya dengan garam dapur biasa?
Jika dilihat dari bentuknya dan warnanya, tentunya kamu sudah bisa membedakan garam Himalaya dengan garam dapur biasa.
Hal itu disebabkan, garam Himalaya memiliki warna yang cenderung merah muda, berbeda dengan garam dapur yang warnanya identik dengan warna putih.
Warna merah muda atau pink pada garam Himalaya, disebut berasal dari kaki perbukitan Himalaya.
Dalam sebuah isu yang berkembang di masyarakat, garam Himalaya disebut memiki banyak manfaat, hingga dianggap dapat sukseskan program diet.
Nah bagaimana sih fakta sebenarnya mengenai garam Himalaya ini?
Dikutip dari Healthline, garam himalaya adalah garam yang ditambang dari kawasan pertambangan garam Khewra, di dekat Himalaya, Pakistan.
Tambang garam Khewra merupakan salah satu tambang garam tertua dipercaya telah terbentuk sejak jutaan tahun lalu dan merupakan tambang garam terbesar di dunia.
Seperti garam dapur biasa, garam Himalaya juga bisa kamu gunakan untuk memasak, membumbui makanan.
Namun kelebihannya garam ini bisa juga digunakan untuk kecantikan seperti mengangkat sel kulit mati saat mandi, dll.
Sebuah studi telah berhasil menganalisis kandungan nutrisi pada berbagai jenis garam termasuk garam himalaya dan garam biasa (garam dapur).
Hasil analisis yang didapat pada tiap satu gram garam himalaya mengandung, kalsium: 1,6 miligram, kalium: 2,8 miligram, magnesium: 1,06 miligram, zat besi: 0,0369 miligram serta sodium: 368 miligram.
Baca Juga: Ternyata Begini! 9 Tanda Tubuh Kamu sedang Membakar Lemak untuk Penurunan Berat Badan
Sedangkan hasil kandungan pada garam biasa (garam dapur) per satu gram yaitu kalsium: 0,4 miligram, kalium: 0,9 miligram, magnesium: 0,0139 miligram, zat besi: 0,0101 miligram, natrium: 381 miligram.
Setelah diamati ternyata garam himalaya mengandung lebih banyak kalsium, kalium, magnesium, dan zat besi dibandingkan dengan garam dapur.
Meskipun begitu, perbedaan kandungan nutrisi kedua jenis garam ini tidak signifikan.
Garam Himalaya disebut dapat menunjang program diet yang kamu jalankan Stylovers.
Tetapi beberapa klaim kesehatan terkait garam himalaya ternyata belum memiliki bukti kuat atau studi pendukung.
Dilansir dari Medical News Today, garam himalaya diklaim lebih rendah natrium ketimbang garam biasa, sehingga dianggap bisa menunjang diet.
Padahal, jika dilihat dari data studi, perbedaannya tidak signifikan sehingga klaim tersebut tidak sepenuhnya tepat.
Kemudian fakta lainnya, ukuran kristal garam himalaya ada yang lebih besar dan ada yang sama saja dengan garam dapur.
DiBaca Juga: Seminggu Diet Tetap Konsumsi Nasi Bisa Turun 4 Kilo? Buruan Coba!
Fungsi ukuran kristal garam yang lebih besar membuat porsi natrium per takarannya jadi lebih sedikit.
Dengn begitu, penggunaannya bisa jadi lebih sedikit ketimbang pemakaian garam biasa.
Namun, perlu diperhatikan, ada juga garam himalaya yang punya ukuran butiran sama dengan garam biasa hal inu membuat takaran penggunaannya menjadi sama saja.
Jadi faktanya garam Himalaya belum memiliki bukti kuat untuk menunjang program diet, Stylovers. (*)