Turut hadir membuka acara dan mendukung penuh kegiatan ini, Ibu Kristrianti Puji Rahayu, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan mengatakan, "Milenial sebagai generasi yang adaptif terhadap teknologi digital diharapkan bisa mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam berwirausaha sehingga dapat tercipta milenial-preneur baru yang dapat menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan peran untuk membangkitkan sektor UMKM dengan transformasi digital. Dalam rangka mengakselerasi tingkat literasi dan inklusi keuangan serta memperkuat UMKM, milenial sebagai agent of change dapat menjadi duta literasi dan mengakses berbagai inovasi produk keuangan untuk mengembangkan bisnisnya,".
Dalam acara ini, Digital and Growth Consultant, Jonathan End menyebutkan pentingnya saving dan proteksi keuangan bagi diri kita, "Mencari pemasukan itu penting, tapi jangan lupa juga mengelola keuangan dengan baik agar uangnya tidak habis. Tingkatkan pemasukan kamu dari side hustle dan bisnis kecil-kecilan, jangan lupa persiapkan dulu dana darurat dan asuransi buat jaga-jaga, sehingga kita bisa lebih nyaman menabung dan investasi," jelas Jonathan End.
Proteksi dan saving yang merupakan dari mengatur keuangan, dapat mengantarkan kita menjadi seorang entrepreneur muda.
Sebab, entrepreneur harus memiliki kemampuan pengaturan keuangan yang baik.
Dengan kata lain, mulai atur keuangan sebelum menjadi seorang entrepreneur.
Pebisnis muda yang juga hadir dalam acara ini, Wirda Mansyur, mengungkapkan ada beberapa hal yang perlu disiapkan jika kita ingin menjadi entrepreneur muda.
Baca Juga: Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Saat Menjalani Puasa di Masa Pandemi
"Menjadi seorang pengusaha itu sebenarnya tentang mindset, jadi harus mempunyai mindset yang seluas luasnya, seterbuka terbukanya, mau belajar terus dan willing untuk melakukan perubahan dan pantang mundur jadi semangat terus kedepan, pikirannya tentang kedepannya terus."
Banyak peluang yang bisa kita lakukan jika sungguh-sungguh ingin menjadi pengusaha muda. Paling penting adalah soal mindset dan mau belajar.
Berbicara mengenai entrepreneurship, sejak tahun 2018, Allianz memfasilitasi generasi milenial yang ingin membangun kemampuan entrepreneurship melalui program rekrutmen LifeChanger.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah strategis untuk mengantisipasi dan mengoptimalkan pertumbuhan pasar di masa depan.
Salah satu perwakilan Allianz LifeChanger, Haffi Achdiputra, mengingatkan kaum muda untuk enggak berhenti belajar khususnya soal literasi keuangan. “Banyak pembelajaran soal literasi keuangan yang kita dapati di LifeChanger. Kita enggak bisa sukses sendiri, jadi aku harus mengajak teman-teman yang lain untuk bisa sukses bersama. Setiap orang punya preferensi masing-masing, jadi kenali diri kita dulu dan bisa manage keuangan itu wajib hukumnya.”
Baca Juga: Brand Clothing Lokal Ini Semakin Bersinar di Masa Pandemi Lewat Platform Online, Intip Yuk!