Intip Sejarah Baju Cheongsam, Busana Berkerah Khas yang Identik dengan Perayaan Imlek

By Cerysa Nur Insani, Minggu, 14 Februari 2021 | 18:45 WIB
Intip Sejarah Baju Cheongsam, Busana Berkerah Khas yang Identik dengan Perayaan Imlek (Unsplash)

Ideologi egaliter yang dianut oleh Komunis membuat perempuan beralih menggunakan tunik yang terdiri dari jaket dan celana panjang yang mirip dengan milik laki-laki.

Namun demikian, popularitas cheongsam terus berlanjut di bawah koloni Inggris di Hong Kong, yang menjadi pakaian sehari-hari pada tahun 1950-an.

Di bawah pengaruh mode Eropa, cheongsam biasanya dikenakan dengan sepatu hak tinggi, clutch kulit, dan sarung tangan putih.  

Budaya populer Hong Kong turut membawa popularitas cheongsam di mata internasional.

Pada akhir tahun 60-an, popularitas cheongsam menurun, digantikan oleh gaun, blus, dan setelan gaya barat.

Pakaian bergaya barat yang diproduksi secara massal ini lebih murah daripada cheongsam buatan tangan, dan pada awal tahun 1970-an, cheongsam tidak lagi menjadi pakaian sehari-hari bagi kebanyakan perempuan Hong Kong.

Baca Juga: Rekomendasi Online Shop yang Jual Cheongsam Modern, Cocok untuk Kumpul Keluarga Saat Imlek!

Namun, cheongsam tetap menjadi pakaian penting dalam sejarah fashion perempuan Tiongkok.

Awal 2000-an menandakan waktu dimulainya silang genre dalam mode barat, ketika para desainer mulai mengambil sentuhan dari motif dan siluet timur.

Desainer berpengaruh seperti Anna Sui dan Louis Vuitton membawa interpretasi modern dari cheongsam ke panggung runway.

Interpretasi cheongsam modern dari koleksi Musim Gugur 2007 Vivienne Tam. (supchina.com)

Vivienne Tam, yang pernah menjadi desainer untuk Jean Paul Gaultier juga turut menciptakan interpretasi yang menarik dari cheongsam.

Nah, itu dia Stylovers sejarah baju cheongsam yang identik dengan perayaan Imlek dan kerahnya yang khas. Menarik bukan? (*)