Fakta Mengejutkan Soal Suntik Botox, Berasal dari Racun Tapi Bisa Menyembuhkan Penyakit?

By Cerysa Nur Insani, Rabu, 27 Januari 2021 | 15:45 WIB
Fakta Mengejutkan Soal Suntik Botox, Berasal dari Racun Tapi Bisa Menyembuhkan Penyakit? (Freepik)

Stylo Indonesia - Stylovers mungkin sudah familiar dengan salah satu treatment yang banyak ditawarkan oleh klinik kecantikan, yaitu suntik Botox.

Meski kerap diselimuti pro kontra, suntik Botox selama ini banyak dilakukan untuk mengurangi tanda penuaan seperti kerutan.

Di balik itu, ternyata ada sejumlah fakta mengejutkan soal suntik Botox, lho!

Di antaranya adalah Botox yang awalnya berasal dari racun hingga bisa menyembuhkan sejumlah kondisi kesehatan tertentu.

Dilansir dari Byrdie, inilah fakta mengejutkan soal suntik Botox yang mungkin belum Stylovers ketahui!

Baca Juga: Fungsi Botox Selain untuk Kecantikan Wajah, Ternyata Bisa Kurangi Keringat di Ketiak

#1. Ditemukan akibat keracunan makanan

Ilustrasi sosis. (Freepik)

Botox sebenarnya adalah nama merek dari protein neurotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum, racun ini kemudian dinamakan botulinum toxin atau singkatnya Botox.

Di tahun 1820-an silam, Justinus Kerner mencoba mencari tahu penyebab beberapa puluh orang Jerman yang keracunan sosis. Ternyata ada racun di dalam daging yang menyebabkan kematian mereka.

Kerner menjuluki racun temuannya ini “botulisme” yang berasal dari bahasa Latin “botulus”, yang artinya sosis.

Meskipun Botox adalah racun, Botox bisa digunakan untuk keperluan medis dan kosmetik asalkan penggunaannya benar dan dalam dosis kecil.

#2. Hampir digunakan dalam Perang Dunia II

Meski sekarang digunakan untuk prosedur kecantikan dengan ketat, tetapi Botox memiliki masa lalu yang cukup gelap.

Pada awal Perang Dunia II, Amerika Serikat mulai meneliti senjata biologis, termasuk toksin botulinum.

Menurut sebuah artikel di International Journal of Dermatology, ada satu rencana yang melibatkan penggunaan PSK Cina untuk memasukkan pil beracun botulinum kecil ke dalam makanan dan minuman para perwira tinggi Jepang.

Tiga kapsul sempat diproduksi, tetapi untungnya rencana itu tidak pernah dilanjutkan.

#3. Mengobati keringat berlebih

Ilustrasi keringat berlebih. (shutterstock)

Kalau Stylovers mengalami produksi keringat berlebih, Botox bisa mengatasinya.

Baca Juga: Suntik Botox Bisa Kurangi Keringat Berlebih Pada Ketiak? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Kita bisa mendapatkan suntikan Botox ke kelenjar keringat di bawah kulit untuk memblokir sementara sinyal kimiawi dari saraf yang merangsang kelenjar keringat.

Hasilnya bisa bertahan sekitar tujuh hingga delapan bulan. Tertarik untuk mencobanya? Coba konsultasikan dengan dokter kulit terlebih dahulu, ya!

#4. Dapat membantu mengatasi depresi

Ilustrasi depresi. (www.freepik.com)

Ini adalah salah satu fakta Botox yang mengejutkan, pengujian awal menunjukkan bahwa satu suntikan Botox dapat membantu mengobati depresi.

Kok bisa? Dijelaskan bahwa emosi manusia berhubungan dengan otot dan ekspresi wajah, sehingga mengendurkan otot wajah dengan bantuan Botox dapat mengganggu hubungan ini.

Dalam studi yang diterbitkan oleh Journal of Psychiatric Research ini, peneliti M. Axel Wollmer mengatakan bahwa ia percaya Botox dapat mengganggu rangsangan dari otot wajah ke otak, yang mungkin terlibat dalam pembentukan emosi negatif.

#5. Membantu mengatasi rasa sakit kronis

Saat disuntikkan ke otot tertentu, Botox dapat memblokir sinyal yang menyebabkan pengencangan otot yang tidak perlu, yang merupakan penyebab dari rasa sakit kronis.

Sebuah studi tahun 2014 menunjukkan bahwa suntikan Botox secara signifikan memperbaiki tingkat rasa sakit dan kualitas hidup secara keseluruhan bagi mereka yang menderita nyeri leher kronis.

#6. Menyembuhkan migrain

Ilustrasi migrain. (Freepik)

Botox sebenarnya mendapat persetujuan dari Food and Drug Association pada tahun 2010 untuk digunakan sebagai pengobatan sakit kepala migrain.

Baca Juga: Penjelasan dan Cara Kerja Suntik Botox dari Dokter Kecantikan, Wajib Tahu!

Anehnya, tidak ada yang tahu pasti mengapa Botox dapat meredakan gejala migrain. Teori yang paling populer adalah bahwa Botox mencegah sinyal rasa sakit mencapai ujung saraf.

Jika Stylovers penasaran, cobalah berkonsultasi dengan dokter dan tanyakan apakah Botox merupakan pilihan yang tepat untuk mengatasi migrain yang dialami.

Nah, itu dia Stylovers fakta mengejutkan soal suntik Botox yang berasal dari racun dan ternyata bisa menyembuhkan sejumlah penyakit.

Jika kamu ingin mencoba treatment Botox baik untuk kesehatan maupun kosmetika, jangan lupa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang sudah tersertifikasi, ya! (*)