Stylo Indonesia - Sebuah kabar membanggakan dari industri kesenian dalam negeri, kain Endek Bali, yang merupakan salah satu kekayaan wastra atau kain Indonesia debut di panggung mode internasional.
September 2020 lalu, rumah mode Christian Dior secara resmi teken kontrak penggunaan kain Endek Bali dalam koleksi Ready-To-Wear Spring/Summer 2021 mereka.
Koleksi ini turut dipertunjukkan pada panggung Paris Fashion Week pada September lalu.
Nah, apakah Stylovers sudah kenal dengan kain Endek Bali yang merupakan salah satu kekayaan Indonesia ini?
Inilah sejarah dan filosofi dari kain Endek Bali yang tampaknya perlu kita kenali.
Baca Juga: Dior Resmi Teken Kontrak Kain Endek Bali Sebagai Warisan Budaya di Industri Fashion Dunia
Endek adalah kain tenun ikat khas Bali. Jenis kain ini memiliki beberapa keunikan. Kain ini memiliki berbagai motif unik dari yang sakral hingga yang mencerminkan nuansa alam.
Kain Endek mulai berkembang sejak tahun 1975, yaitu pada masa pemerintahan Raja Dalem Waturenggong di Gelgel Klungkung.
Kain Endek kemudian berkembang di sekitar daerah Klungkung, salah satunya adalah di Desa Sulang.
Setelah Indonesia merdeka, kain Endek semakin berkembang dengan cepat. Pada tahun 1985-1995 kain Endek berkembang pesat karena adanya dukungan dari pemerintah.
Pada masa ini, proses produksi kain Endek sudah menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).