Dengan model pinggang ramping, rok crinoline besar, dan hiasan renda, model gaun ini masih dianggap sebagai siluet gaun pengantin 'klasik' di barat hingga saat ini.
Saat kisah pernikahan Victoria tersebar luas, para pemimpin Eropa lainnya mengikutinya.
Ketika gaun putih mulai mendapatkan popularitas sebagai gaun pernikahan, warna putih mendapatkan simbolisme baru.
Warna putih mulai dianggap menandakan kemurnian dan kepolosan, juga kekayaan. Putih juga terlihat bagus dalam fotografi hitam-putih atau warna sepia di masa itu.
Beberapa dekade kemudian, barulah gaun pengantin putih mulai digunakan pada pernikahan kelas menengah di Eropa dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Tren Gaun Pengantin 2020: Inspirasi Gaun Pengantin Simpel dan Modern dari Brand Internasional
Sebelumnya, banyak perempuan hanya mengenakan gaun terindah mereka di hari pernikahan mereka.
Ketika masyarakat menjadi lebih makmur setelah perang dunia kedua dan pakaian menjadi lebih murah untuk diproduksi, gaun pengantin putih yang lebih terjangkau menjadi simbol penting dari pernikahan.
Penggambaran pernikahan di Hollywood, serta kecepatan dan kemudahan di mana orang dapat melihat gambar pernikahan selebritis, membantu memperkuat anggapan bahwa gaun putih memang diperlukan saat pernikahan.
Pada tahun 1956, cuplikan film dan foto Grace Kelly dalam gaun pengantinnya, yang terbuat dari renda, sutra, mutiara, dan tulle, dengan cepat menyebar ke seluruh dunia.