Standar Kecantikan Tak Perlu Jadi Beban Perempuan, Simak Penjelasan Psikolog!

By Cerysa Nur Insani, Kamis, 17 Desember 2020 | 19:45 WIB
Standar Kecantikan Tak Perlu Jadi Beban Perempuan, Simak Penjelasan Psikolog! (www.freepik.com)

Stylo Indonesia - Stylovers, apakah kamu sadar dengan adanya standar kecantikan yang terbentuk untuk perempuan?

Tanpa disadari, pandangan bahwa perempuan yang dianggap cantik adalah yang berkulit terang, berbadan langsing, atau berambut lurus adalah contoh nyata dari standar kecantikan.

Seringkali standar kecantikan ini membuat perempuan melakukan berbagai hal untuk memenuhi standar tersebut, hingga tak jarang terlewat batas dan mengganggu kesehatan mental.

Padahal, menurut psikolog standar kecantikan sebenarnya tak perlu menjadi beban untuk perempuan, dan perbedaan penampilan seharusnya menjadi sesuatu yang dirayakan karena keunikannya.

Baca Juga: Cara Mengatur Pola Hidup Agar Kondisi Mental Lebih Sehat dan Stabil Menurut Psikolog, Ikuti Tipsnya!

Ayoe Sutomo, M.Psi., Psikolog. seorang psikolog anak, remaja, dan keluarga mengungkapkan bagaimana sebaiknya perempuan menyikapi standar kecantikan agar tidak menjadi beban tersendiri.

Ayoe Sutomo, M.Psi., Psikolog (www.instagram.com/ayoesutomo)

Sebelumnya, standar kecantikan lahir dari budaya yang sudah terbentuk secara turun temurun.

Standar kecantikan yang berlaku di setiap masyarakat bisa berbeda-beda tergantung budaya yang mereka miliki.