Stylo Indonesia - Stylovers, mungkin sebelumnya kamu sudah lebih familiar dengan istilah fast fashion pada industri fashion.
Namun, ternyata industri kecantikan juga memiliki apa yang disebut dengan fast beauty.
Mirp dengan fast fashion, brand-brand fast beauty juga mampu dengan cepat memproduksi banyak produk baru sesuai tren kecantikan terkini.
Biasanya, brand fast beauty dapat merilis produk dengan cepat dan produknya serupa dengan produk kecantikan yang sedang tren, dengan warna dan kemasan menarik, harga yang terjangkau, dan kualitas yang relatif.
Dilansir dari Fashionista, inilah dampak fast beauty terhadap industri kecantikan itu sendiri.
Dengan kecepatan menyediakan pakaian model terbaru dengan harga terjangkau, fast fashion mendapat reputasi buruk untuk kualitas yang buruk, pemalsuan yang merajalela, praktik perburuhan yang dipertanyakan, dan miliaran pon limbah.
Ini adalah topik yang telah diperdebatkan dan diliput secara luas di berbagai media fashion. Yang masih belum banyak dibahas, setidaknya sejauh ini, adalah bagaimana perbandingannya dengan fast beauty.
Baca Juga: Prediksi Tren Makeup 2021 yang Akan Diminati, Wajib Tahu Nih!
Istilah "fast beauty" biasanya berlaku untuk perusahaan yang memprioritaskan untuk tetap mengikuti tren dengan secara drastis memangkas waktu penyelesaian yang biasanya diperlukan dari konsepsi produk hingga peluncuran.
Dalam pasar beauty yang sangat kompetitif dan didorong oleh inovasi, jenis ketangkasan ini bisa menjadi sangat penting bagi kesuksesan brand yang sedang berkembang.
"Perusahaan tidak bisa lagi menunggu enam bulan atau satu tahun untuk mengembangkan, mengevaluasi, dan mengoptimalkan produk baru," kata Jenny Frazier, wakil presiden senior Nielsen's Innovation Practice.
"Mereka perlu bergerak dengan kecepatan untuk memanfaatkan tren kecantikan."
Colette Newberry, salah satu pendiri Be For Beauty, sebuah perusahaan fast beauty yang berbasis di Inggris berpendapat "Fast fashion dan fast beauty prinsipnya sama, membuat sesuatu yang ngetren dan tersedia bagi konsumen secepat mungkin."
Sustainability atau Keberlanjutan
Berbeda dengan fast fashion, secara hitungan kasar fast beauty justru bisa disebut lebih sustainable.
"Kami dapat memproduksi lebih banyak produk sesuai permintaan," kata Natalie Mackey, pendiri dan CEO Winky Lux.
Model bisnis ini memungkinkannya melakukan pembelian yang jauh lebih kecil, setara dengan berkurangnya produksi berlebih dan penurunan risiko kerugian inventaris.
"Jika Anda ingin benar-benar mengetahui fakta industri kecantikan, setiap tahun perusahaan besar membuang banyak sekali produk," katanya.
"Jutaan unit produk dibuang. Perusahaan kecil seperti kita tidak melakukan itu karena kita tidak harus melakukan pembelian jutaan unit. Saya pikir dengan secara ironis kita lebih sustainable dibandingkan beberapa perusahaan besar."
Namun, Mackey tetap realistis tentang dampak lingkungan dari industri kecantikan.
"Apa pun yang terjadi, ketika kita membeli barang dan tidak menggunakannya kembali selamanya, maka itu bisa berbahaya. Tidak masalah apakah itu mewah, atau jika harganya terjangkau, semuanya berbahaya. Tidak ada perusahaan kecantikan yang melarikan diri dari itu. Bahkan dengan perusahaan kecantikan yang paling 'etis', pada akhirnya Anda membeli sepotong kecil plastik yang mungkin akan Anda buang. "
Namun secara keseluruhan, industri kecantikan adalah industri yang berdampak jauh lebih rendah daripada fashion terhadap lingkungan.
Baca Juga: Mengenal Fakta Tentang Clean Beauty, Benarkah Sudah Pasti Lebih Aman?
Mark Curry, salah satu pendiri Be For Beauty, mengambil pandangan yang lebih luas tentang sustainability, dengan alasan bahwa menciptakan perubahan yang nyata akan bergantung pada dukungan dari seluruh industri.
"Menurut saya itu tidak ada hubungannya dengan fast beauty," katanya.
"Sustainability adalah masalah industri kecantikan secara keseluruhan, dan secara teori dengan dapat bergerak cepat, kita akan dapat mencapai rute baru seputar keberlanjutan lebih cepat."
Pemalsuan dan Plagiasi
Salah satu masalah paling kontroversial dan selalu hadir yang mengganggu fast fashion adalah bahwa pemalsuan dan pelanggaran hak cipta merajalela.
Dan ada juga kejadian yang cukup substansial dari pemalsuan dan plagiasi dalam industri kecantikan.
The Vamp Stamp, yang membuat alat eyeliner bersayap yang dirancang untuk menyederhanakan proses pengaplikasian riasan mata, telah melihat begitu banyak versi produk yang dipalsukan hingga mengeluarkan peringatan di situsnya.
Banyak dari peniru itu berasal dari fast beauty.
"Kami mulai melihat barang palsu sekitar empat bulan setelah produk pertama kami mulai dikirim," kata Sarah Heath, wakil presiden pemasaran perusahaan.
"Mereka muncul di beberapa tempat dan kemudian, berbulan-bulan kemudian, bahkan lebih. Mereka menjual barang-barang yang terbuat dari bahan yang murah dan mudah pecah, bersama dengan formula eyeliner tiruan yang terus-menerus kita dengar menyebabkan iritasi mata yang parah. Yang paling mengganggu kita, kerugian yang paling terasa sebagai perusahaan baru yang mencoba membuat perbedaan, adalah bahwa orang akan mengasosiasikan produk buruk dengan kita."
Kualitas dan Proses Produksi
Menurut Mackey, fast beauty juga berbeda dari fast fashion dalam hal produksi dan permesinan.
Berbeda dengan fast fashion, fast beauty muncul karena proses produksi untuk produk massal dan prestise seharusnya memang tidak lambat.
"Untuk produk kecantikan, Anda selalu memproduksinya dengan cara yang sangat mirip. Jika Anda pergi ke pabrik dan Anda melihat maskara yang benar-benar mewah dibuat, dibutuhkan waktu yang sama persis dengan yang sangat murah," kata Mackey.
Baca Juga: Tren Belanja Online 2021: Lipstik dan Masker Wajah Jadi Produk Favorit Beauty Enthusiast
Menerapkan proses produksi dan rantai pasokan baru untuk mempercepat waktu produksi telah menjadi rahasia sukses untuk brnad-brand seperti Winky Lux dan Be For Beauty.
Misalnya, mereka membuat keputusan untuk bermitra dengan pabrik kecil di Cina untuk membantu produksi mereka.
Proses Penjualan dan Distribusi Produk
Distribusi online merupakan cara yang penting bagi perusahaan fast beauty.
Winky Lux memprioritaskan bisnis e-commerce langsung ke konsumennya di atas segalanya. Be For Beauty juga menemukan kesuksesan online karena alasan serupa.
"Pengguna online bereaksi terhadap tren lebih cepat dari sebelumnya, jadi kami menemukan diri kami lebih selaras dengan itu saat ini,” katanya.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai apa itu fast beauty dan dampaknya terhadap industri kecantikan. Menurutmu, sama dengan fast fashion enggak? (*)