Kabar Sarapan Jam 9 Bisa Turun Berat Badan Jadi Viral, Ternyata Begini Penjelasan Sebenarnya!

By Stylo Indonesia, Senin, 9 November 2020 | 09:47 WIB
Kabar Sarapan Jam 9 Bisa Turun Berat Badan Jadi Viral, Ternyata Begini Penjelasan Sebenarnya! (Freepik.com)

Stylo Indonesia - Memiliki bentuk tubuh yang proporsional dan ideal tentu menjadi keinginan banyak orang, apalagi buat wanita.

Nggak heran banyak orang melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal, salah satunya dengan olahraga dan mengatur pola makan dan sarapan agar turun berat badan.

Sarapan adalah elemen penting untuk membuat tubuh bertenaga dalam beraktivitas.

Tapi ada juga yang terbiasa makan sarapan di siang hari atau disebut dengan brunch.

Alasannya juga sangat beragam loh.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Bukannya Gandeng Suami, Melania Trump Justru Genggam Erat Tas Mewah Seharga Rp193 Juta Hingga Brotoseno Depak Angelina Sondakh dan Pilih Tata Janeeta Usai Bebas dari Penjara

Mungkin karena tidak sempat, bangun kesiangan, takut terlambat tiba di tempat tujuan, atau karena belum nafsu saja kalau harus makan pagi.

Ada pula yang menyantap brunch sebagai pengganjal lapar di antara waktu sarapan dan makan siang.

Katanya, sarapan siang-siang bisa membantu menurunkan berat badan karena kita masih merasa kenyang ketika waktu makan selanjutnya tiba, sehingga porsi makan pun berkurang.

Benarkah seperti itu?

Menu Brunch

Menu brunch biasanya tidak terlalu berat seperti makanan utama, tapi juga bukan termasuk camilan.

Yang biasanya disantap saat sarapan siang-siang adalah mie ayam, gado-gado, telur, hingga ketoprak.

Beberapa orang mungkin saja makan bubur atau nasi uduk komplit meski sudah siang.

Sejumlah restoran juga menyajikan menu brunch ala Barat, seperti pancake, wafel, omelet, hingga burger dan pasta.

Baca Juga: Bak Sudah Jatuh Ketiban Tangga Pula! Harga Dirinya Merosot Diinjak Usai Kalah dari Joe Biden, Kini Donald Trump Terima Nasib Diceraikan Melania?

Brunch sebenarnya bisa membantu diet, asalkan…

Ketika membicarakan baik buruknya sarapan siang, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Mulai dari jenis menu, porsinya, waktu makannya, dan apa tujuannya.

Misalnya, menjadikan brunch sebagai selingan antara makan pagi dan makan siang.

Karena sebelumnya sudah sarapan, porsi brunch harusnya lebih sedikit dari makan berat biasanya hanya sekadar untuk mengganjal perut dulu.

Ketika nanti makan lagi, maka seseorang akan cenderung menyantap makanan dalam porsi yang lebih sedikit.

Pola makan teratur seperti ini tentu baik untuk yang sedang diet menurunkan berat badan, juga baik untuk mempertahankan energi dan gula darah yang stabil.

Meski begitu, kita juga perlu memperhatikan menu makanannya.

Pilihlah menu makanan tinggi serat, protein, karbohidrat, dan lemak sehat yang bisa membuat cepat kenyang, misalnya salad sayuran, roti gandum lapis dengan topping irisan alpukat dan telur, atau oatmeal (bubur havermut).

Baca Juga: Istri Raffi Ahmad Padukan Kain Tenun dengan Tank Top Warna Kulit, Tampilan Super Seksi Nagita Slavina Justru Bikin Salfok Netizen: Bening Banget!

Dengan begitu, kita akan merasa kenyang lebih lama sehingga makan lebih sedikit saat makan siang nanti.

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi camilan rendah lemak sebelum makan berat dapat mengurangi jumlah makanan dan asupan kalori yang dikonsumsi.

Selain itu, hindari makanan yang digoreng dengan banyak minyak.

Makanan berminyak biasanya juga tinggi lemak dan kalori, sehingga membuat berat badan bertambah.

Makanan berminyak juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kronis, terutama penyakit jantung dan diabetes.

Lain ceritanya jika kita menjadikan brunch sebagai pengganti sarapan.

Baca Juga: Istri Raffi Ahmad Foto Bareng Anak Gisella Anastasia, Ternyata Segini Harga Busana Transparan yang Bikin Nagita Slavina Makin Seksi!

Ini artinya sama saja melewatkan waktu sarapan.

Berat badan memang bisa turun jika kita melewatkan waktu makan.

Namun, efek menguntungkan ini hanya berlaku sementara saja.

Ketika perut tidak terisi makanan dalam waktu lama, tubuh justru akan menyimpan lemak sebanyak mungkin untuk mencegah kita kelaparan.

Sebagai gantinya, tubuh mulai membakar glukosa yang tersimpan di otot.

Akibatnya, tubuh malah kehilangan massa otot, bukan timbunan lemak membandel.

Ini merupakan metode penurunan berat badan yang tidak ideal.

Baca Juga: Memesona Banget! 3 Zodiak Ini Gampang Banget Menarik Hati Lawan Jenis 

Pembakaran energi dari jaringan otot, bukannya lemak, dapat menyebabkan mudah merasa lemas dan lesu sepanjang hari, juga sulit berkonsentrasi.

Terlebih, perut kosong yang terlalu lama karena melewatkan sarapan bisa membuat kita makan dalam porsi banyak saat brunch.

Pasalnya, perut kosong mengirimkan sinyal ke otak untuk minta diisi.

Otak kemudian melepaskan hormon lapar ghrelin yang bisa meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan penimbunan lemak dalam tubuh.

Ini juga bisa membatalkan efek penurunan berat badannya. (*) Justina Stylo.

Artikel ini telah tayang di Sajiansedap.com dengan judul "Beredar Kabar Sarapan Jam 9 Pagi Bisa Turunkan Berat Badan, Benarkah Demikian? Berikut Penjelasan Sebenarnya"