Mengapa Paris Disebut Ibu Kota Fashion Dunia? Inilah Kisah Lahirnya Fashion di Kota Paris

By Cerysa Nur Insani, Jumat, 6 November 2020 | 14:20 WIB
Mengapa Paris Disebut Ibu Kota Fashion Dunia? Inilah Kisah Lahirnya Fashion di Kota Paris (www.haute-couture.tv)

Stylo Indonesia - Stylovers, mungkin kamu sudah sering mendengar bahwa Paris disebut sebagai ibu kota fashion dunia.

Meski ada berbagai kota lain di dunia yang diakui sebagai kota mode seperti Milan dan New York, Kota Paris tetap tak pernah luput dalam pembahasan mengenai fashion.

Namun, apa sebenarnya alasan yang membuat Paris disebut sebagai ibu kota fashion dunia?

Kota Paris memang menjadi salah satu tempat di mana fashion untuk pertama kali lahir sebagai sebuah budaya.

Dilansir dari fashion.lovetoknow.com, inilah alasan mengapa Paris disebut ibu kota fashion dunia!

Baca Juga: Disebut Ibu Kota Fashion Dunia, Intip Sejarah Pentingnya Fashion Bagi Kota Paris

Ada sejumlah alasan yang membuat Paris disebut sebagai ibu kota fashion dunia, sebagian besar berasal dari abad ke-18, meskipun dapat dikatakan bahwa hegemoni fashion Paris dimulai jauh sebelum itu.

Meskipun sempat kehilangan kekuatannya selama Perang Dunia II, Paris kembali dengan sepenuh hati dan tetap menjadi andalan para fashionista setelah itu.

Haute Couture dimulai pada abad ke-18, tetapi orang Prancis telah dipandang dengan selera berpakaian mereka jauh sebelum itu.

Pada abad ke-16, Anne Boleyn terkenal karena mengenakan kerudung bergaya Prancis, yang memperlihatkan rambutnya dan memiliki gaya yang umumnya provokatif.

Bahkan sejak saat itu, orang Prancis memang terkenal dengan sikap liberal mereka terhadap seksualitas.

Pada abad ke-18, couturier Rose Bertin diangkat sebagai Menteri Mode dan posisinya masih dipertahankan di era Napoleon.

Awalnya, orang kaya dan berkuasa yang memberi tahu para desainer apa yang ingin mereka kenakan dalam pakaian, tetapi pada abad ke-19, hal ini berubah.

Yang mengherankan, justru orang Inggris yang bekerja di Paris yang kemudian menjadi bapak dari Haute Couture modern, yaitu Charles Worth.

Ia melangkah lebih jauh, membuat desain berdasarkan ide-idenya sendiri dan menampilkannya di model langsung sehingga klien dapat menyetujui atau tidak setuju.

Kebaruan itu dianggap sukses dan desainer kemudian mulai mendikte apa yang dianggap modis.

Baca Juga: Jadi Pusat Mode Dunia, Intip Potret Vintage Wanita Paris di Tahun 1920 Hingga 1950-an, Modis Nan Klasik!

Sejak saat itu, dapat dipahami bahwa setiap desainer yang ingin sukses harus berada di Paris dan menjadi bagian dari rumah couture atau membentuknya sendiri.

Paris adalah rumah bagi peragaan busana dan semua majalah mode berpusat di atau mencari informasi di Paris. Bagi wanita di seluruh dunia Barat, Paris adalah pusat dari semua pakaian.

Kekuatan Paris

London, New York, dan Milan semuanya dapat mengklaim dirinya sebagai kota mode. Apalagi saat Perang Dunia II, New York dan London melakukan terobosan saat Paris diduduki Jerman.

Tapi ketika perang usai, desainer kembali ke Paris dan couture kembali berkuasa. Chanel masih populer, tetapi Dior menjadi salah satu desainer paling berpengaruh di abad pertengahan.

Bergabung dengan Yves Saint Laurent dan desainer terkemuka lainnya, Paris memperkuat cengkeramannya pada gaya.

Tapi mengapa Paris masih menjadi ibu kota mode hingga saat ini? Karena hanya sedikit yang berubah, meskipun jumlah rumah couture menurun.

Peragaan busana paling penting masih berlangsung di Paris dan lebih banyak calon desainer pergi ke Paris untuk belajar dan memamerkan karya mereka daripada di London, New York, atau Milan.

Segitiga Emas

Berbagai rumah mode terkenal dunia ada di Segitiga Emas kota Paris. (www.haute-couture.tv)

Untuk lebih memahami mengapa Paris adalah ibu kota mode, Stylovers perlu mengetahui tentang segitiga emas, sebuah distrik perbelanjaan di Paris yang didedikasikan khusus untuk pakaian dan aksesori mode kelas atas.

Segitiga ini berada di antara Avenue Marceau, Champs-Elysees dan Avenue Montaigne.

Di dalamnya, Stylovers akan menemukan rumah mode seperti Louis Vuitton, Givenchy, Rochas, Dior, Celine, Chanel, Donna Karan dan Hermes, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Uniqlo Luncurkan Kolaborasi Uniqlo X Ines de la Fressange, Inspirasi Tampil Cantik dengan Simpel ala Parisian Chic

Daya Pikat Paris yang Masih Berlanjut

Meski pasti ada yang mencoba mengklaim sebaliknya, Paris masih menjadi ibu kota mode dunia.

Memang benar bahwa majalah dan desainer mode tidak memiliki kekuatan absolut seperti dulu, kemampuan untuk menjadi fleksibel dan memahami perubahan selera dan tren adalah hal yang membuat Paris menjadi magnet bagi dunia mode.

Ide tentang Paris mungkin tidak menggetarkan wanita seperti dulu, tetapi orang pasti masih menanggapi pakaian yang menarik, inventif, dan dapat dikenakan sebagian besar masih berasal dari Paris.

Nah, itu dia Stylovers alasan mengapa Paris disebut sebagai ibu kota fashion dunia. Menarik, bukan? (*)