Brand Skincare Tertua di Dunia Ini Masih Beroperasi, Pernah Coba Produknya?

By Cerysa Nur Insani, Senin, 26 Oktober 2020 | 14:20 WIB
Brand Skincare Tertua di Dunia Ini Masih Beroperasi, Pernah Coba Produknya? (www.marieclaire.co.uk)

Dengan menggunakan Hanatsubaki Jepang (Camellia) sebagai merek dagang perusahaan, putra Arinobu Shinzō Fukuhara, yang menjadi presiden pertama Shiseido pada tahun 1927 ketika perusahaan tersebut didirikan menarik banyak inspirasi simbolis dari tradisi Timur.

Tetapi gaya bisnis mereka tetap sangat Barat.

Shinzō terus mengembangkan Shiseido dan menegaskan pengaruh artistiknya pada perusahaan, mengembangkan kampanye iklan menggunakan beberapa artis Jepang yang paling dicari saat itu.

Ia juga bertanggung jawab untuk menciptakan apa yang sekarang menjadi galeri seni tertua di Jepang, Galeri Shiseido di Tokyo.

Shiseido menempati peringkat perusahaan kosmetik terbesar kelima di industri global dengan kekayaan USD 465 miliar.

Mereka bersaing untuk mendapatkan posisi dan mempekerjakan duta kecantikan untuk meningkatkan popularitas brand.

Dari Isabella Rossellini hingga Julia Roberts, daftarnya terus bertambah.

Namun di Jepang pada tahun 1930-an, beauty evangelist yang namanya menggema di bibir semua orang adalah Miss Shiseido.

Baca Juga: Simak Perbedaan Skincare Hydrating dan Moisturizing, Cara Kerjanya Tak Sama!

Kira-kira 50 tahun sebelum komputer tercipta, Shiseido memiliki gagasan bahwa tutorial kecantikan dapat berfungsi ganda sebagai hiburan.

Shiseido mengeluarkan iklan yang mengundang "perempuan dari keluarga terhormat" dan akhirnya memilih sembilan perempuan muda untuk menerima pendidikan yang ketat tidak hanya dalam aplikasi kosmetik dan perawatan kulit, tetapi juga dalam seni rupa, sastra, musik, nutrisi, dan bahkan drama.

Produksi ciri khas asli mereka, Theatre of Modern Beauty, menggabungkan pertunjukan ragam musik dan pelajaran kecantikan.

Pertunjukan itu menampilkan para anggota Miss Shiseido sebagai saudara perempuan, ada yang bergaya tradisional dan ada yang bergaya modern.

Para Miss Shiseido di tahun 1934. (nuvomagazine.com)

Masing-masing penampilan berfokus pada salah satu dari mereka memberikan tutorial kecantikan kepada yang lain.

Di akhir setiap pertunjukan, sembilan Miss Shiseido akan turun dari panggung untuk memberikan rekomendasi kecantikan yang dipersonalisasi kepada penonton dan mengaplikasikan produk ke wajah mereka.

Perwakilan Miss Shiseido jauh lebih dari sekadar mesin publisitas.