Memahami Makna Konsep Sustainable Fashion, Tanggung Jawab Industri Mode Kepada Dunia

By Cerysa Nur Insani, Kamis, 22 Oktober 2020 | 14:20 WIB
Memahami Makna Konsep Sustainable Fashion, Tanggung Jawab Industri Mode Kepada Dunia (Instagram Hijup)

Stylo Indonesia - Stylovers mungkin sudah cukup sering mendengar istilah sustainable fashion, terutama dalam satu tahun ke belakang.

Konsep sustainable fashion semakin sering digaungkan, baik oleh para desainer mancanegara maupun desainer dan brand lokal dalam negeri.

Namun, apakah makna dari sustainable fashion? Apakah sustainable fashion merupakan sebuah tren yang tengah digeluti oleh banyak pelaku industri fashion?

Lebih dari sekadar tren, sustainable fashion adalah konsep yang menunjukkan sikap para pelaku industri fashion.

Sesuai prediksi banyak pengamat mode, sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan menjadi salah satu tren yang semakin populer di tahun 2020.

Sederet fashion desainer hingga brand mode ternama Tanah Air juga berlomba-lomba mengusung konsep sustainable fashion untuk koleksi terbaru mereka.

Baca Juga: ISEF 2020 Akan Digelar Secara Virtual dengan Konsep Sustainable Fashion Show

Tak ketinggalan, bahkan sederet perhelatan fashion juga mengusung tema sustainable fashion.

Namun sekali lagi, apa sih makna dari sustainable fashion itu sendiri?

Sustainable fashion adalah konsep yang lahir sebagai bentuk tanggung jawab industri mode kepada dunia.

Perputaran tren yang begitu dinamis dan cepat, diikuti minat para pecinta fashion yang tinggi untuk terus mengikuti tren, membuat tingkat produksi dan konsumsi dalam dunia mode begitu tinggi.

Setiap desainer dan brand terus berlomba-lomba mengeluarkan koleksi terbaru setiap musimnya sesuai tren yang ada.

Pada akhirnya, pakaian dan produk fashion lainnya seolah menjadi barang berusia pendek yang akan tergantikan dalam jangka waktu pendek.

Kegiatan produksi dan konsumsi yang tinggi di dunia industri fashion itu sendiri tentunya mengorbankan banyak hal; tenaga, biaya, dan menciptakan banyak limbah.

Dilansir dari Who What Wear, fashion adalah industri yang paling banyak menghasilkan polusi nomor tiga di dunia, setelah minyak dan agrikultur.

Industri fashion harus mengakui bahwa tangan mereka tidak bersih dari dosa ini.

Konsep sustainable fashion lahir sebagai gagasan bentuk tanggung jawab industri mode terhadap dampak yang mereka buat.

Diajeng Lestari selaku CEO dan Founder Hijup yang ditemui Stylo Indonesia di acara launching Hijup Infreenity, Rabu (11/12/2019), di Lalla Cafe, Jakarta sempat menjelaskan soal masalah ini.

Baca Juga: Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2020 Resmi Dibuka dengan Tema 'Fashionable People for Sustainable Planet'

"Sustainable fashion adalah sebuah langkah untuk mengurangi limbah fashion yang kini jadi salah satu penyumbang terbanyak dan dapat merusak bumi,”

Diajeng Lestari, CEO dan Founder Hijup saat membahas soal sustainable fashion di acara launching Hijup x Tencel. (Dinda Stylo.ID)

“Langkah kecil dari sustainable fashion adalah dengan memilih beberapa produk fashion yang menggunakan bahan dasar ramah lingkungan dan mudah terurai," jelasnya.

Tren fast fashion yang melibatkan banyak pekerja dalam proses produksinya pun sempat menimbulkan sejumlah masalah mengenai kesejahteraan pekerja mereka.

Hal serupa disampaikan oleh Andini Miranda, perwakilan dari Zero Waste Indonesia yang menjelaskan bahwa sustainable fashion bukan hanya memperhatikan soal busananya melainkan juga penggiat fashion yang ada di balik proses pembuatan busana tersebut.

"Sekarang ini sedang tren fast fashion yang hanya memikirkan jumlah produksi pakaian, tapi tidak mementingkan para pekerja fashion yang kesejahteraannya belum tentu terjamin dan hal ini bisa kita lihat banyaknya mereka yang tidak digaji dengan baik sementara keinginan pasar terus meningkat," katanya.

Oleh sebab itu, konsep sustainable fashion dijalankan bukan hanya dalam proses desain busananya saja, tetapi juga dalam proses produksi secara berkesinambungan.

Selain oleh para pelaku industrinya, para pecinta fashion juga bisa ikut berkontribusi menerapkan sustainable fashion dalam proses konsumsi, lho.

Diajeng Lestari memberikan sejumlah tips yang bisa dilakukan oleh para pecinta fashion untuk ikut menerapkan sustainable fashion.

Salah satunya adalah dengan lebih mempertimbangkan kualitas pakaian yang lebih awet saat membeli pakaian.

"Sekarang ini sudah waktunya untuk lebih memperhatikan kualitas baju yang kita beli. Gak papa harganya mahal, tapi bisa bertahan dalam waktu satu hingga dua tahun, sehingga kita bisa mengurangi masalah limbah dari industri fashion," pesan Diajeng Lestari.

Diajeng Lestari juga memberikan tips untuk tetap terlihat modis meski hanya mengenakan busana yang sama tanpa harus belanja terus menerus.

Baca Juga: Muslim Fashion Festival 2020 Tampilkan Koleksi Busana Muslim Lokal Terbaru Usung Konsep Sustainable

"Saat memilih ketika akan membeli ada baiknya pilih baju yang timeless, mudah di-mix and match, jadi tetap terlihat baru dan modis. Saat membeli baju, usahakan juga mengeluarkan satu baju yang ada di lemari dan sumbangkan atau bisa juga dijual di garage sale," sarannya.

Di sepanjang tahun 2020 ini sendiri, sudah tak terhitung banyaknya desainer dan brand lokal Indonesia yang mengusung konsep sustainable fashion dalam karya mereka.

MUFFEST 2020, salah satu event fashion dalam negeri yang mengusung konsep sustainable fashion. (Dyandra)

Termasuk beberapa event besar seperti Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2020, Jakarta Fashion Trend 2020 dengan tema Fashion Revolution sebagai lanjutan dari gerakan sustainable fashion, dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 yang akan menghadirkan konsep Sustainable Fashion Show.

Nah, itu dia Stylovers makna dari konsep sustainable fashion yang menjadi bentuk tanggung jawab industri mode kepada dunia.

Bagaimana denganmu? Apakah kamu lebih tertarik dengan brand yang mengusung konsep sustainable fashion? (*)