Mengenang Sosok Kenzo Takada, Desainer yang Membawa Fashion Jepang ke Mata Dunia

By Cerysa Nur Insani, Senin, 5 Oktober 2020 | 14:20 WIB
Mengenang Sosok Kenzo Takada, Desainer yang Membawa Fashion Jepang ke Mata Dunia (www.nytimes.com)

Stylo Indonesia - Berita duka baru saja menimpa dunia fashion internasional di tengah pandemi Covid-19.

Kenzo Takada, desainer yang telah membantu membawa mode fashion Jepang ke mata dunia, meninggal pada hari Minggu, 4 Oktober 2020 di sebuah rumah sakit di Paris. Ia berusia 81 tahun.

Dilansir dari The New York Times, penyebabnya adalah komplikasi dari Covid-19, menurut juru bicara perancang tersebut, seraya menambahkan bahwa ia telah sakit selama beberapa minggu.

Desainer yang biasanya dipanggil hanya sebagai Kenzo ini, menggetarkan dunia mode Prancis setelah tiba dari Jepang pada tahun 1964.

Baca Juga: Terlihat Simpel, Nagita Slavina Pakai Kaus Warna Favoritnya dengan Harga Fantastis Banjir Pujian Netizen

Meskipun awalnya iia berencana untuk tinggal di Paris hanya enam bulan, iia akhirnya tinggal di sana selama 56 tahun, dan karyanya membuka pintu tidak hanya untuk desainer Jepang yang sangat berpengaruh yang datang setelahnya, seperti Yohji Yamamoto dan Rei Kawakubo, tetapi juga menciptakan mix and match baru, warna dan budaya, merangkul keragaman, dan mempengaruhi generasi.

“Kenzo Takada adalah sosok yang sangat istimewa di dunia mode Paris,” kata Olivier Gabet, direktur Musée des Arts Décoratifs.

“Begitu banyak orang yang saling tidak menyukai atau membenci satu sama lain tapi setuju bahwa mereka mencintai Kenzo Takada.”

Lahir di Himeji, Jepang, pada 27 Februari 1939, Takada menjadi tertarik pada desain setelah membaca majalah mode milik saudara perempuannya.

Meskipun ia belajar sastra di Universitas Kobe untuk menyenangkan orang tuanya yang tidak menyetujui dirinya berkarier di bidang fashion, ia kemudian keluar dan mendaftar ke Bunka Fashion College di Tokyo, di mana dia menjadi salah satu siswa laki-laki pertama.

Pada tahun 1960, ia memenangkan Soen Prize, sebuah penghargaan yang diberikan oleh majalah mode bergengsi Jepang Soen, dan memulai kariernya mendesain pakaian perempuan untuk department store Sanai.

Namun, hidupnya berubah ketika dalam persiapan untuk Olimpiade Tokyo tahun 1964, blok apartemennya dirobohkan dan ia diberi uang sewa 10 bulan sebagai kompensasi.

Baca Juga: Jessica Iskandar Ucapkan Selamat Berbuka Puasa ke Warganet, Ini Harga Dress yang Dikenakannya

Ia menggunakan uang itu untuk merantau ke Prancis dengan kapal, melewati Singapura, Bombay, dan Spanyol, sebelum akhirnya mendarat di ibu kota Prancis.

Ia mulai menjual sketsa kepada desainer seperti Louis Feraud, dan pada tahun 1970 dapat membuka toko pertamanya di Galerie Vivienne.

Ia menamakan butik pertamanya ini "Jungle Jap." tetapi kemudian diubah menjadi Kenzo.

“Ketika saya membuka toko saya, saya pikir untuk apa saya melakukan apa yang dilakukan oleh desainer Prancis, karena saya tidak bisa melakukannya,” kata Takada kepada The South China Morning Post pada 2019. “Jadi saya melakukan hal-hal saya sendiri untuk tampil beda, saya menggunakan kain kimono dan pengaruh Jepang lainnya."

Kenzo Takada saat memamerkan koleksi Kenzo Fall/Winter 1998-1999 di Paris. (www.nytimes.com)

Desain yang tampak kacau dan oversized, dibuat untuk membebaskan tubuh, tidak membatasi atau membentuknya kembali, seringkali bebas dari ritsleting dan penutup lainnya, menghiasi sampul Elle, dan di dalam halaman Vogue Amerika.

"Fashion show pertamanya sangat berkesan," kata Gabet. "Ringan dan menyenangkan, dengan model yang terlihat seperti menari dan berjalan daripada menampilkan pakaian, jauh dari visi hierarki couture Prancis."

Baca Juga: Kisah di Balik Christian Louboutin, Sepatu Bersol Merah yang Ikonik

Takada meluncurkan koleksi pakaian pria pada tahun 1983, lini jeans pada tahun 1986 dan parfum pada tahun 1988, tetapi pada tahun 1993, berjuang setelah pasangan hidupnya meninggal dan mitra bisnisnya mengalami stroke, Takada memutuskan untuk menjual perusahaannya kepada LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton, konglomerat mode Prancis, dengan harga sekitar $ 80 juta.

Meskipun awalnya ia tetap berperan sebagai desainer, pada tahun 1999, ia mulai jenuh dan memutuskan untuk menjauh dari dunia fashion yang semakin hingar-bingar dan penuh tuntutan komersial.

Nah, itu dia Stylovers kisah sosok Kenzo Takada, desainer sekaligus pendiri brand Kenzo yang berhasil membawa fashion Jepang ke mata dunia. Semoga karya sang desainer terus menginspirasi sepanjang masa. (*)