Selama dua bulan terakhir, hampir 20 persen kasus terjadi di antara usia 20 hingga 29 tahun dan merupakan porsi terbesar dari keseluruhan kasus, angkanya mirip dengan kasus di AS.
Pakar penyakit menular dan sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins, Dr. Amesh Adalja, mengaku tidak heran dengan fakta bahwa orang muda mengalami infeksi virus dalam jumlah besar.
“Kami telah melihat perubahan demografis pada infeksi, dan itu bukan hanya karena kemampuan untuk menguji kaum muda," kata Adalja.
Baca Juga: Bisa Bakar Kalori, Inilah Posisi Bercinta yang Cocok Buat Pemilik Perut Buncit!
Tetapi, orang yang lebih muda cenderung lebih toleran terhadap risiko. Maksudnya, mereka cenderung terlibat dalam perilaku berisiko.
Orang yang lebih tua menurutnya cenderung lebih berhati-hati dalam menghadapi bahaya.
Gagasan bahwa anak muda mungkin lebih kebal terhadap virus mungkin juga memicu perilaku tersebut.