Kasus Pasien Positif Corona Bertambah Banyak, Pakar Epidemiologi UI Ungkap Pemerintah Tidak Punya Plan

By Stylo Indonesia, Senin, 21 September 2020 | 09:29 WIB
Pakar Epidemiolog UI, Pandu Riono. ()

Stylo Indonesia - Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda di Indonesia, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI ) Pandu Riono kembali mengkritik kebijakan pemerintah soal penanganan wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Diketahui angka kasus Covid-19 di tanah air terus melonjak setiap harinya. Berdasarkan data dari laman covid19.go.id, hingga Minggu (20/9/2020), tercatat total kasus positif virus corona sudah mencapai 244.676 pasien usai ada penambahan sebanyak 3.989 kasus baru di hari yang sama.

Dimana dari angka tersebut, 177.327 pasien dinyatakan sembuh, 9.553 pasien meninggal, dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Via Vallen Pakai OOTD Murah Tanpa Bikini di Pantai Hingga Ayu Ting Ting Resmi Jadi Ibu Tiri

Sementara itu, dalam kritiknya Pandu mengatakan bahwa pemerintah tidak punya pencapaian untuk mengubah perilaku masyarakat dalam menghindari penyebaran virus corona.

"Indonesia dalam menghadapi pandemi tidak punya rencana jangka panjang. Tidak punya rencana, apa yang akan dilakukan. Tidak punya target, tidak punya objektif termasuk untuk mengubah perilaku itu tidak ada rencana," kata Pandu dalam webinar yang digelar Iluni UI, Sabtu (19/9/2020).

 

 

 

Menurut Pandu, seharusnya pemerintah telah membuat perencanaan kampanye publik untuk mengubah perilaku masyarakat.

Pandu menilai pemerintah harusnya belajar dari kampanye Program Keluarga Berencana soal tagline "Dua Anak Cukup".

Baca Juga: Merinding! Tak Ingin Mendahului Takdir, Mbah Mijan Ramal Sederet Tragedi yang Akan Terjadi di Indonesia Pada 22 November 2020, Ada Apa?

Menurut Pandu, kampanye ini berhasil mengubah perilaku masyarakat untuk memakai KB.

"Padahal di kita sudah pernah berhasil melakukan kampanye publik, komunikasi publik perubahan perilaku adalah "Dua Anak Cukup'. Dari negara yang tadinya punya kepercayaan banyak anak, banyak rezeki. Ternyata sebagian penduduk akhirnya percaya dua anak cukup," ungkap Pandu.

 

Dirinya menilai sebaiknya pemerintah belajar dari kampanye publik tersebut. Kampanye mengenai "Dua Anak Cukup" menurutnya sangat sukses mengubah perilaku masyarakat.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Sang Suami, Potret BCL Pandangi Makam AShraf Sinclair dengan Tatapan Sendu dan Rindu Tuai Doa dari Netizen

"Itu kampanye publik yang luar biasa sukses di Indonesia dan kita tidak belajar dari itu. Seakan-akan sukses itu jadi hilang padahal orang-orangnya masih ada. Prinsip-prinsipnya akan sama walaupun akan lebih cepat harus dilakukan, dan lebih strategis," ujarnya.

Pandu meminta pemerintah serius mengampanyekan pemakaian masker dan jaga jarak untuk mencegah penyebaran Covid-19. Dibanding mengumumkan soal vaksin yang efektivitasnya belum dapat dipastikan.

Saat ini, menurut Pandu, cara paling efektif mencegah masker adalah dengan mengenakan masker.

Baca Juga: Terungkap Harga Dress Anggun Kayak Daster yang Dipakai Artis Sekelas Nagita Slavina! Mahal Banget?

"Akhirnya saya mengkomunikasikan bahwa pakai masker adalah vaksin yang terbaik yang ada sekarang. Jangan nunggu vaksin yang belum jelas. Efek sampingnya, belum tentu sangat efektif," ucap Pandu.

Menurut Pandu, pemakaian masker dapat meminimalisir penyebaran virus corona secara maksimal.

Sementara vaksin, kemungkinan hanya memiliki efektivitas sebanyak 60 %.(*) Cece/Stylo

Artikel ini telah tayang di health.grid.id dengan judul "Kasus Positif Covid-19 Makin Banyak, Pakar Epidemiologi UI; 'Pemerintah Tidak Punya Plan'", Penulis : Anjar Saputra, Editor : Soesanti Harini Hartono

Link: https://health.grid.id/read/352345920/kasus-positif-covid-19-makin-banyak-pakar-epidemiologi-ui-pemerintah-tidak-punya-plan?page=all