Hore Ada Kabar Baik Gaji ke-13 dari Ibu Menteri! Sri Mulyani Sebut Presiden Sedang Pertimbangkan Tenaga Kesehatan Juga Dapat Jatah Seperti PNS

By Stylo Indonesia, Jumat, 14 Agustus 2020 | 15:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Instagram)

Stylo.ID - Jika para PNS setiap tahunnya mendapatkan gaji ke-13, kini pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memberikan hak tersebut kepada tenaga kesehatan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan bahwa pemerintah tengah memikirkan soal nasib tenaga kesehatan.

Bendahara Negara itu menjelaskan, bakal ada insentif serupa dengan gaji ke-13 PNS untuk para pejuang garda terdepan.

Sekarang, penyusunan insentif tambahan untuk tenaga kesehatan tersebut tengah digarap oleh Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Kemusnahan Corona Semakin Dekat! Indonesia Akan Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 dari Cina, Segera Produksi di Bandung Loh!

Pemberian insentif tersebut pun juga diperluas untuk non tenaga kesehatan yang bekerja di lingkungan medis, seperti tenaga laboratorium dan tenaga administasi.

"Presiden juga mempertimbangkan untuk memberi reward ke tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan semacam gaji ke-13 atau tambahan reward ke mereka," ujar Sri Mulyani dalam video conference, Senin (11/8/2020).

Selain itu, pemerintah juga berencana untuk memperpanjang pemberian insentif untuk tenaga medis hingga akhir tahun ini.

Baca Juga: Hore! Ada Kabar Baik untuk Para Ibu Rumah Tangga Karena Bakal Dapat Modal Kerja dari Pemerintah, Simak Penjelasan sang Menteri Keuangan Sri Mulyani

Sebelumnya, pemberian insentif tenaga kesehatan diberikan hingga bulan September.

Menurut Sri Mulyani, pemberian reward tersebut sebagai apresiasi dari pemerintah kepada mereka yang sudah melaksanakan di garis paling depan menghadapi Covid-19.

"Sehingga tenaga kesehatan nanti selain dapat insentif sampai Desember, mereka akan ada tambahan reward sebagai apresiasi dari pemerintah kepada mereka yang sudah melaksanakan di garis terdepan menghadapi Covid-19," jelas Sri Mulyani.

Pemerintah juga bakal memberikan dukungan kepada rumah sakit (RS) dengan melakukan percepatan proses pengadaan alat kesehatan serta proses klaim biaya perawatan.

Baca Juga: Hati-hati! Paranormal Kondang Ini Tiba-tiba Beri Peringatan Soal Kondisi Indonesia Usai Bahas Soal Virus Corona, Petanda Apa?

Hal tersebut dilakukan agar tingkat kesembuhan pasien Covid-19 meningkat dan menekan tingkat angka kematian.

"Termasuk keakuratan biaya penanganan covid ini terus ditingkatkan," ujar Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan, pemerintah akan meningkatkan serapan anggaran Covid-19 dengan mengalokasian pada proses pengadaan vaksin.

Pasalnya, hingga awal Agustus 2020, realisasi anggaran kesehatan penanganan Covid-19 baru Rp 7,14 triliun atau 14,4 persen dari pagu Rp 87,55 triliun.

Baca Juga: Ada Kabar Gembira Untuk Seluruh Pelajar Tanah Air! Mendikbud Sebut 100 Persen Dana BOS Untuk Beli Kuota Internet

Rinciannya, Rp 45,9 triliun sudah masuk dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Rp 3,8 triliun tanpa DIPA karena insentif pajak kesehatan, dan Rp 37,9 triliun yang belum di-DIPA.

Adapun rincian dari realisasi anggaran tersebut, yaitu Rp 1,8 triliun untuk insentif kesehatan pusat dan daerah, Rp 16,2 miliar santunan kematian bagi 54 tenaga kesehatan yang meninggal, Rp 3,2 triliun gugus tugas penanganan virus corona, dan Rp 2,1 triliun insentif bea masuk dan PPN kesehatan.

Sementara untuk anggaran penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara keseluruhan, realisasinya hingga 7 Agustus 2020 sebesar Rp 151,25 triliun.

Angka ini baru 21,8 persen dari pagu yang disiapkan Rp 695,2 triliun.Selain untuk sektor kesehatan, untuk PEN di sektor perlindungan sosial telah terealisasi Rp 86,5 triliun atau 48,8 persen dari pagu yang ditetapkan sebesar Rp 203,91 triliun.

Baca Juga: Setelah Tegur Kinerja Menteri, Kini Jokowi Berikan Peringatan Keras untuk Masyarakat Indonesia Terkait Gelombang Kedua Virus Corona: Kita Tetap Harus Waspada

Realisasi ini merupakan yang terbesar, mulai dari bantuan sosial (bansos), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT). Dukungan untuk UMKM terealisasi Rp 32,5 triliun atau 27,1 persen dari pagu Rp 123,47 triliun.

Anggaran ini disalurkan mulai dari penempatan dana di perbankan, pembiayaan investasi hingga pemberian subsidi bunga bagi UMKM, sementara itu, realisasi pembiayaan korporasi masih nihil.

Padahal pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 53,57 triliun.(*) Cece/Stylo

Artikel ini telah tayang di fame.grid.id dengan judul "Bukan Cuma PNS, Sri Mulyani Sebut Presiden Sedang Pertimbangkan Beri Gaji ke-13 untuk Tenaga Kesehatan" Penulis: Maharani Kusuma Daruwati 

Link: https://fame.grid.id/read/462289436/bukan-cuma-pns-sri-mulyani-sebut-presiden-sedang-pertimbangkan-beri-gaji-ke-13-untuk-tenaga-kesehatan?page=all