Sudah Diet Tapi Berat Badan Tak Turun? Ini Kesalahan yang Jadi Penyebabnya!

By Stylo Indonesia, Senin, 10 Agustus 2020 | 15:54 WIB
Sudah Diet Tapi Berat Badan Tak Turun? Ini Kesalahan yang Jadi Penyebabnya! (www.freepik.com)

Mengonsumsi lebih sedikit kalori memang penting, tetapi hal ini tidak boleh terjadi karena adanya pembatasan yang ekstrem pada kelompok makanan pokok mana pun.

3. Melakukan olahraga kurang tepat

Olahraga untuk menurunkan berat badan adalah olahraga yang teratur.

Sebuah studi di jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise menyarankan setidaknya 225 hingga 420 menit aktivitas fisik per minggu dapat menurunkan berat badan secara efektif.

Melakukan berbagai jenis olahraga juga dapat memengaruhi penurunan berat badan.

Secara garis besar ada dua jenis olahraga yang bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan, yakni olahraga aerobik dan dan anaerobik. Contoh olahraga aerobik, misalnya jogging dan bersepeda.

Sementara, olahraga anaerobik melibatkan aktivitas yang singkat dan intens. Contoh olahraga anaerobik, yakni angkat besi atau lari cepat.

Kedua bentuk olahraga ini memiliki beberapa keuntungan untuk kesehatan secara keseluruhan, tetapi ada perdebatan mengenai mana yang paling berguna untuk menurunkan berat badan.

Baca Juga: Enggak Perlu Diet, Ada 6 Cara Mudah Turunkan Berat Badan, Tetap Bisa Makan Lho!

Kombinasi antara olahraga aerobik dan anaerobik kemungkinan adalah metode olahraga terbaik untuk menurunkan berat badan.

4. Masih minum minuman manis

Mengonsumsi terlalu banyak minuman manis dapat mencegah penurunan berat badan. Membatasi atau menghilangkan konsumsi minuman manis dapat membantu meningkatkan penurunan berat badan.

5. Kurang tidur

Kualitas buruk atau kurang tidur dapat memengaruhi penurunan berat badan. Kurang tidur dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan rasa lapar jadi terganggu.

Alhasil, seseorang bisa saja menjadi lebih sering makan ketika kurang tidur.

6. Alami stres

Stres juga bisa mengambat upaya penurunan berat badan. Stres disinyalir dapat mendorong tubuh memproduksi hormon kartisol lebih banyak.

Hormon kartisol salah satunya dapat merangsang rasa lapar dan meningkatkan nafsu makan.