Andreas mengatakan bahwa memiliki fetish adalah hal yang wajar, asalkan masih dalam batas yang normal.
“Karena ini kayak variasi dalam aktivitas seksual,” ujarnya.
Fetish pada setiap orang disebut berbeda-beda tergantung dari kecenderungannya untuk tertarik pada sesuatu secara seksual.
“Tergantung dengan pengalaman mereka saat kecil, saat tumbuh besar, bagaimana dia mengeksplore seksualitasnya. Sehingga orang memiliki fetish yang berbeda-beda,” ungkap Andreas.
Normal asal tidak ada paksaan
Tentang kasus fetish Gilang pada kain jarik yang saat ini sedang viral dibicarakan, menurut Andreas, fetish adalah sesuatu yang normal jika dilakukan dengan persetujuan.
“Dalam kasus ini yang masalah lebih dari sekadar cuma apa yang dilakukan, tetapi tidak adanya kesetujuan antara dua belah pihak,” ujarnya.
“Yang satu kayak memaksakan, yang satu kayak sudah enggan, kesannya kayak di-pressure, dipaksa untuk melakukan itu,” ujarnya.