Asam Lambung Naik Sering Kambuh? Kebiasaan Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

By Stylo Indonesia, Selasa, 28 Juli 2020 | 13:13 WIB
Asam Lambung Naik Sering Kambuh? Kebiasaan Ini Bisa Jadi Penyebabnya! (www.freepik.com)

Stylo.ID - Penyakit asam lambung terjadi ketika asam dari lambung naik hingga ke kerongkongan bahkan mulut.

Dilansir dari Cleveland Clinic, asam lambung yang naik dapat menimbulkan rasa nyeri di bagian perut serta rasa panas seperti terbakar di daerah ada atau yang biasa disebut dengan istilah heartburn.

Tak hanya itu, penderita asam lambung biasanya juga mengalami gejala seperti perut kembung, begah, mual, susah menelan, terasa seperti ada sisa makanan yang tersangkut di tenggorokan, dan lain sebagainya.

Penyakit asam lambung sudah masuk tahap kronis apabila sering kambuh atau kumat lebih dari dua kali setiap minggu. Kondisi ini disebut sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD).

Baca Juga: Menyeramkan! 3 Jenis Makanan Ini Mampu Memicu Penyakit Diabetes Mellitus!

Ketika asam lambung naik sering kambuh, jaringan yang melapisi kerongkongan bisa rusak karena terpapar cairan asam lambung.

Karena sebagian jaringan rusak, dampaknya bisa memengaruhi kebiasaan makan, tidur, dan mengganggu kenyamanan beraktivitas sehari-hari.

Penyakit asam lambung yang sering kambuh bisa menyebabkan peradangan kronis dan komplikasi serius.

Sebelum penyakit ini berkembang menjadi kronis dan lebih sulit ditangani, kenali lebih dulu apa penyebab asam lambung naik sering kambung.

Seperti diulas WebMD, bagian dalam perut kita memiliki pintu berupa katup. Katup tersebut berwujud cincin otot yang disebut sfingter esofagus bagian bawah.

Dalam kondisi normal, katup ini bisa menutup setelah makanan atau asupan melewatinya.

Baca Juga: Hore! Menteri Keuangan Sri Mulyani Umumkan Kabar Gembira Bansos Covid-19 Akan Diperpanjang Hingga Desember, Catat Nominal dan Besarannya!

Apabila katup tersebut tidak menutup sempurna atau terlalu sering terbuka, asam yang diproduksi lambung yang seharusnya tetap tinggal di perut bisa naik ke kerongkongan sampai mulut.

Salah satu penyebab asam lambung naik adalah kelainan lambung yang disebut hernia hiatal.

Kondisi ini membuat bagian atas perut dan sfingter esofagus bagian bawah bergerak di atas diafragma.

Diafragma adalah otot yang memisahkan bagian perut dan dada. Biasanya, diafragma membantu menjaga asam tetap di perut.

Bagi penderita hernia hiatal, asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan menimbulkan sejumlah gejala penyakit. Selain kelainan lambung, penyebab asam lambung naik lainnya bisa dipicu:

Sering makan terlalu banyak

Kebiasaan berbaring setelah makan

Kelebihan berat badan atau obesitas

Mengemil dekat dengan jam tidur

Makanan makanan penyebab asam lambung naik seperti asupan pedas, asam, dan berlemak

Minum alkohol, soda, kopi, atau teh berlebihan

Merokok

Tekanan pada perut saat hamil

Efek samping obat tertentu

Diagnosis penyakit asam lambung

Anda perlu berkonsultasi ke dokter apabila gejala asam lambung naik sering kambuh atau terjadi lebih dari dua kali seminggu.

Baca Juga: Info Penting! Begini Cara Praktis Masak Daging Kurban Lebih Empuk Pakai Baking Soda di Hari Raya Idul Adha

Untuk memastikan diagnosis penyakit, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes seperti:

Pemeriksaan penyempitan kerongkongan dengan sinar X

Pemeriksaan fungsi dan pergerakan esofagus dan sfingter esofagus bagian bawah

Pemantauan kadar keasaman di kerongkongan

Endoskopi untuk melihat kondisi kerongkongan dan lambung

Biopsi untuk memeriksa kemungkinan infeksi atau kelainan

Cara mengatasi asam lambung naik yang sering kambuh bisa dengan menghindari makanan pemicunya dan hindari makan berlebihan.

Selain itu, penderita juga perlu berhenti merokok, tidak makan dua jam sebelum berbaring, jaga berat badan tetap ideal, dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan jenis obat tepat. (*) Cery/Stylo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Penyebab Asam Lambung Naik Sering Kambuh?" (https://health.kompas.com/read/2020/07/27/193300968/apa-penyebab-asam-lambung-naik-sering-kambuh-?)

Penulis: Mahardini Nur Afifah