Pasalnya, bantuan sosial yang disalurkan pemerintah untuk menangani dampak pandemi Covid-19 belum tepat sasaran.
"Distribusi bantuan sosial ini mendapatkan skor rendah," kata Koordinator Analisis Penelitian Puspek Unair Fahrul Muzaqqi saat merilis hasil surveinya secara daring, Selasa (14/7/2020).
Muzaqqi menjelaskan, hanya 32 persen responden yang menjawab setuju bahwa penyaluran bansos sudah tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
Sebanyak 38,7 persen menjawab tidak setuju. Adapun sisanya sebesar 29,4 persen menjawab cukup.
Survei ini juga turut membagi jawaban berdasarkan responden di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
Hasilnya, terlihat perbedaan cukup lebar. Di Pulau Jawa, hanya 23 persen responden yang setuju bansos disalurkan secara tepat sasaran.
Namun di luar Pulau Jawa, responden yang setuju bansos tepat sasaran sebesar 43,50 persen.
"Responden di Jawa berkebalikan dengan luar Jawa," ujar Fahrul.
Survei ini dilakukan selama 15 hari, pada tanggal 3 hingga 18 Juni 2020 dengan menggunakan kuesioner online.
Responden sebanyak 800 orang dan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah sesuai proporsi penduduk dari data BPS Tahun 2019.
Tingkat kepercayaan yang ditetapkan dalam penelitian ini sebesar 95 persen dengan derajat kesalahan sebesar 3,4 persen.
Pihak Puspek Unair mengklaim membiayai sendiri survei ini. (Nisa Stylo)
(*)
Artikel ini sudah tayang di GridHits.ID dengan judul Bikin Lega Masyarakat Indonesia, Sri Mulyani Bagikan Kabar Gembira Bansos Covid-19 2020 hingga Muncul Fakta Terkait Penyaluran Tidak Merata
Penulis: Safira Dita