Semakin dalam pedang itu tertancap, maka semakin banyak keberuntungan dan anak-anak yang akan mereka miliki nanti.
Pesta akan berlangsung dengan meriah dan pengantin baru harus menyediakan minuman arak (ale pengantin) malam itu hingga untuk satu bulan ke depan.
Pada akhir pesta, tibalah saat yang paling ditunggu oleh pengantin yaitu malam pertama. Jangan harap pengantin Viking bisa melewati malam pertama dengan romantis dan berdua saja.
Harus ada seorang saksi yang akan menemani mereka berhubungan intim di malam pertama hingga tidur dan bangun di esok paginya.
Itu dilakukan agar saksi dapat mengatakan bahwa persatuan mereka telah disempurnakan.
Keesokan paginya, rambut pengantin wanita akan diikat dan ditutup dengan kain untuk menunjukkan statusnya sebagai seorang istri.
Suami harus memberikan kunci rumah pada istrinya sebagai simbol mereka akan tinggal bersama.
Lalu berakhirlah upacara pernikahan dua insan bangsa Viking yang jatuh hati dan mereka bersiap menjalani rumah tangga mereka hingga maut memisahkan. (*) Cery/Stylo
Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id dengan judul “Jauh dari Kata Romantis, Tradisi Malam Pertama Pengantin di Bangsa Ini Malah Harus Disaksikan Oleh Saksi Mata!” (https://intisari.grid.id/read/032249863/beda-dari-pernikahan-pada-umumnya-tradisi-malam-pertama-pasangan-pengantin-bangsa-viking-harus-ada-saksi-mata)
Penulis: Aulia Dian Permata
Editor: Mentari DP