Stylo.ID - Semenjak Covid-19 menjadi pandemi hampir di seluruh negara, termasuk di Indonesia, banyak sektor kehidupan manusia terkena dampak dari proses pencegahan penyebaran penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-Cov-2 ini.
Banyak kegiatan di lapangan, pekerjaan, dan berbagai acara yang menimbulkan kerumunan orang akhirnya dibatalkan untuk mencegah penambahan pasien baru Covid-19.
Begitu juga dengan sektor kecantikan yang mengalami imbas dari beberapa kebijakan yang diambil pemerintah di tengah pandemi Covid-19 yang melanda di Tanah Air.
Seperti bisnis klinik kecantikan yang saat ini semakin tinggi peminatnya karena orang semakin sadar untuk pentingnya merawat kulit ke tempat yang terpercaya pun juga mengalami kesulitan bertahan untuk melayani pelanggan.
Nah Stylovers, kali ini Stylo Indonesia akan #BerbagiCerita mengenai tantangan dan proses adaptasi yang dilakukan oleh klinik kecantikan di tengah pandemi Covid-19 dalam melayani pasien.
Baca Juga: Tips Aman Berbelanja Produk Kecantikan di Masa New Normal Menurut Manager Brand Kecantikan Ternama
Penutupan Klinik Kecantikan
Salah satu cara yang diterapkan pemerintah Indonesia untuk mencegah penyebaran virus corona yaitu diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Pelaksanaan PSBB ini antara lain dengan melakukan peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum, pembatasan kegiatan sosial dan budaya, pembatasan moda transportasi, dan pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspekpertahanan dan keamanan.
Hal ini pun menjadi keputusan berat bagi seluruh pelaku bisnis perawatan di klinik kecantikan, seperti yang dialami Ella Skin Care.
"Saat masa PSBB ditetapkan, kami sempat menutup treatment pada suatu waktu untuk mengikuti saran pemerintah. Itu memang waktu yang susah buat kami. Kami juga mengalihkan konsultasi kami ke konsultasi online atau telekonsultasi. Kemudian setelah konsultasi, produk akan dikirim. Konsultasi dengan dokter, via What’sapp call tapi biasanya dilakukan video call supaya terasa lebih berinteraksi, tapi sebelumnya kami meminta pasien untuk mengirimkan fotonya terlebih dahulu agar lebih mengetahui permasalahannya seperti apa," ungkap dr. Elia Gunawan selaku CEO Ella Skin Care, kepada Cece Stylo ketika dihubungi melalui telepon seluler.
Baca Juga: Ramalan 5 Tren Hobi dan Kebiasaan Baru di Era
Dr. Elia sendiri menceritakan, penutupan klinik kecantikan dilakukan selama 3 minggu pada awal masa PSBB yang disesuaikan dengan peraturan daerah yang ditetapkan di setiap cabang klinik.
Nah Stylovers, penutupan layanan perawatan di klinik kecantikan pun juga diterapkan di Skin & Co Skincare Laser Clinic selama 2 minggu.
Hal ini diungkapkan oleh dr. Gloria Novelita Sp.KK sebagai salah satu founder dari Skin & Co Skincare Laser Clinic, kepada Cece Stylo.
Agar pelayanan pasien tidak terputus meski pandemi Covid-19 tengah melanda, konsultasi tetap dilakukan secara online (telemedicine).
Kecuali pada kasus urgent dan kronik, konsultasi maupun tindakan medis bisa dilakukan.
Pembelian skincare dan obat juga dilakukan online dan dikirim melalui jasa kurir atau aplikasi online.
Setelah keputusan pemerintah bahwa sektor kesehatan boleh tetap beroperasional, dr Gloria menjelaskan kalau klinik bisa kembali dibuka namun dilakukan secara bertahap.
Baca Juga: Amankah Melakukan Perawatan di Klinik Kecantikan Saat Masa New Normal?
Adaptasi
Penutupan layanan perawatan kecantikan di masa PSBB tidak hanya berat dirasakan dari sisi klinik kecantikan yang memberikan layanan kepada pasien.
Dari segi pasien, tentu rutinitas perawatan kulit wajah dan tubuh yang tadinya dilakukan di klinik kecantikan dan juga dipantau oleh dokter ahli di setiap perkembangannya selama proses perawatan pun juga terkena imbasnya.
Adanya kebijakan PSBB ini pun memicu setiap klinik kecantikan harus beradaptasi di tengah pandemi Covid-19 untuk tetap bisa melayani keluhan pasien meski #DiRumahAja.
Dr. Gloria menjelaskan, dengan adanya pandemi, maka layanan kesehatan secara digital akan tetap menjadi pilihan.
Baca Juga: Tips Perawatan Facial di Klinik Kecantikan yang Aman Menurut Pakar Kulit di Era New Normal
Selama pandemi Covid-19, dr. Goria dan tim juga tetap menjaga komunikasi kepada klien Skin & Co, baik melalui media sosial maupun secara personal.
Dalam hal ini, komunikasi dilakukan untuk memberikan info yang relevan dengan kondisi terkini, juga mempublikasi layanan online di Skin & Co, sehingga pasien dapat dilayani dengan baik sesuai dengan peraturan pemerintah yang menaati protokol kesehatan.
Adaptasi juga memicu dr. Elia dan tim dalam melayani pasien Ella Skincare agar tetap bisa mendapatkan layanan terbaik di masa PSBB.
"Selama pandemi, kami mendengar kegelisahan pasien, kami mendapati mereka takut untuk treatment tapi sebenarnya sudah butuh melakukan facial, karena sudah banyak komedo. Kalau masalah glowing itu kan pakai produk juga kulit bisa glowing. Tapi kalau komedo dikeluarin itu kan susah banget kalau enggak dilakukan facial," kata dr. Elia.
Dari permasalahan ini, dr. Elia menceritakan terciptalah sebuah home treatment, solusi perawatan Daily Glowing Kit untuk pasien yang berisi produk perawatan kulit wajah dalam mengatasi komedo dan meredakan peradangan jerawat sebagai pengganti perawatan facial yang biasa dilakukan di klinik kecantikan.
Semua adaptasi yang dilakukan pihak klinik kecantikan selama masa pandemi Covid-19 kala PSBB diterapkan tentunya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien dan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan di rumah saja, seperti yang telah dituturkan oleh dr. Gloria dan dr. Elia.
Nah Stylovers, saat ini kita akan menuju masa transisi menuju era New Normal, tentu akan ada protokol kesehatan yang harus dijadikan sebuah kebiasaan baru yang perlu kamu lakukan ketika berpergian, bertemu orang, dan juga ketika ingin melakukan perawatan ke klinik kecantikan.
Buat kamu yang ingin tahu seperti apa ciri-ciri klinik kecantikan yang menerapkan protokol kesehatan saat melakukan perawatan kepada pasien di era New Normal Beauty, jangan lupa nantikan sambungan artikel ini di topik New Beauty Normal Story hanya di Stylo.ID. (*)