BMKG Ingatkan Untuk Menghindari Paparan Sinar UV Hingga Sore Hari Ini, Ada Apa?

By Stylo Indonesia, Jumat, 3 Juli 2020 | 13:44 WIB
BMKG Ingatkan Untuk Menghindari Paparan Sinar UV Hingga Sore Hari Ini, Ada Apa? (www.freepik.com)

Stylo.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lewat akun Instagram milik mereka sempat menyampaikan informasi tentang paparan radiasi sinar ultraviolet (UV) yang harus diwaspadai pada hari ini, Jumat 3 Juli 2020.

Menurut BMKG, di wilayah Jabodetabek untuk hari ini memiliki indeks UV 0-2 dengan tingkat risiko bahaya rendah hingga sedang.

Namun pada pukul 10.00-1100 WIB dan 12.00-13.00 WIB indeks UV meningkat ke risiko bahaya sedang hingga sangat tinggi.

Sementara itu, pukul 14.00-15.00 WIB, indeks UV berisiko bahaya rendah hingga sedang. Paparan sinar ultraviolet di kulit kita bisa mengakibatkan kerusakan pada kulit.

Biasanya, kerusakan kulit ini akan mulai muncul dan menyebabkan masalah pada usia 40 tahun ke atas, setelah bertahun-tahun kulit terkena paparan sinar UV.

Radiasi sinar ultraviolet Radiasi sinar ultraviolet adalah radiasi elektromagnetik yang berasal dari matahari.  Ada tiga jenis sinar UV berdasarkan energi yang dihasilkan. Berikut penjelasannya:

Sinar ultraviolet A (UVA)

Sinar ultraviolet A memiliki energi paling rendah. Jenis sinar ini mampu menyebabkan sel-sel kulit cepat menua dan membuat kerusakan tidak langsung pada sel-sel DNA.

Baca Juga: Jadi Kabar Gembira Untuk Pelajar Indonesia di Tengah Pandemi Corona, Mendikbud Akhirnya Buka Suara: Pembelajaran Jarak Jauh Akan Permanen!

Sinar UVA umumnya dikaitkan dengan kerusakan kulit jangka panjang, seperti timbulnya keriput.

Sinar ultraviolet B (UVB)

Sinar UVB memiliki energi sedikit lebih besar dibanding sinar UVA. Sinar ini mampu secara langsung menimbulkan kerusakan DNA pada sel-sel kulit.

Sinar ultraviolet B termasuk jenis sinar UV yang dapat memicu kulit terbakar (sunburn) dan kanker kulit.

Sinar ultraviolet C (UVC)

Sinar ultraviolet C adalah jenis sinar UV yang energinya paling besar. Untungnya, pancaran sinar tidak mencapai tanah dan tidak akan menyebabkan gangguan pada kulit manusia.

Kekuatan sinar ultraviolet yang pada kulit kita tergantung dari berbagai faktor di bawah ini:

Waktu

Radiasi sinar ultraviolet paling kuat terjadi antara pukul 10.00 hingga pukul 16.00. Ketinggian lokasi Lokasi di dataran tinggi dan pegunungan akan mendapat radiasi sinar ultraviolet yang lebih kuat.

Jarak dari garis ekuator

Semakin menjauhi ekuator, kekuatan paparan sinar ultraviolet akan makin lemah.

Kandungan udara

Kandungan udara, seperti ozon di atmosfer, bisa membantu dalam menyaring radiasi sinar ultraviolet ke bumi.

Pantulan sinar ultraviolet

Pantulan sinar UV di permukaan air, pasir, salju, aspal, bahkan rumput bisa memperluas paparan sinar ultraviolet.

Faktor lainnya

Besarnya paparan sinar ultraviolet yang terjadi pada kulit juga tergantung pada kekuatan sinar UV, seberapa lama kita berada di bawah sinar matahari, dan apakah kulit terlindungi pakaian serta tabir surya.

Dampak sinar ultraviolet terhadap kulit

Paparan sinar ultraviolet pada kulit bisa menimbulkan masalah-masalah kesehatan sebagai berikut:

Warna kulit menjadi lebih gelap

Kondisi ini terjadi karena kulit memproduksi pigmen berwarna gelap. Pigmen ini berfungsi melindungi kulit dari kerusakan lebih lanjut akibat paparan sinar ultraviolet.

Baca Juga: Meskipun Kondom Aman Digunakan, Berikut Hal-hal Kecil yang Harus Diperhatikan Agar Berfungsi dengan Baik!

Meski begitu, dalam jangka waktu lama, produksi pigmen gelap tersebut tak akan mampu mencegah kerusakan kulit yang berujung pada kanker.

Kulit terbakar (sunburn)

Radiasi sinar ultraviolet dosis tinggi akan membunuh sel-sel kulit, sementara sel-sel yang sehat pun akan rusak.

Pada tingkat paling ringan, kulit terbakar akibat sinar ultraviolet hanya menimbulkan keluhan kemerahan pada kulit. Gejala ini umumnya akan hilang dalam waktu beberapa hari.

Sedangan sunburn yang parah akan menyebabkan kulit melepuh atau mengelupas, dan menimbulkan rasa perih.

Kulit keriput

Paparan sinar matahari akan mempercepat proses penuaan pada kulit. Pasalnya, sinar ultraviolet mempercepat pembelahan sel pada lapisan kulit terluar, sehingga kulit jadi lebih tebal.

Jaringan ikat di bawah kulit juga rusak. Akibatnya, kulit akan kehilangan kelenturannya. Semua dampak ini akan berujung pada kulit yang keriput dan menggelambir.

Actinic keratosis

Actinic keratosis adalah gangguan kulit berupa bercak dengan permukaan kasar, kering, dan bersisik.  

Gejala ini biasa timbul di wajah, bibir, telinga, punggung tangan, lengan bawah, serta leher. Bercak-bercak tersebut sering juga disebut solar keratosis.

Ukurannya bisa bertambah besar secara perlahan. Bercak actinic keratosis umumnya muncul pada usia di atas 40 tahun.

Selain berupa bercak di kulit, penyakit ini tidak menimbulkan gejala atau keluhan lain. Penyebab timbulnya bercak solar keratosis adalah paparan sinar ultraviolet yang intens dan sering.

Sebagian kecil dari bercak actinic keratosis bisa berkembang menjadi kanker kulit.

Mereka yang memiliki faktor risiko cukup tinggi meliputi usia 40 tahun ke atas, tinggal di daerah dengan banyak sinar matahari, sering beraktivitas di bawah sinar matahari, ras kaukasia, dan cenderung mengalami bintik-bintik (freckles) akibat paparan sinar matahari.

Baca Juga: Semakin Memburuk, Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Catatkan Rekor Tertinggi dengan Tembus 1.624 Hanya dalam 24 Jam

Kanker kulit

Beberapa jenis kanker kulit yang bisa muncul akibat paparan sinar ultraviolet adalah karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma.

Karsinoma sel basal umumnya tidak menyebar ke bagian tubuh lain serta bisa diangkat lewat tindakan operasi.

Sementara karsinoma sel skuamosa dan melanoma tergolong kanker kulit yang lebih ganas karena bisa menyebar ke bagian tubuh lain.

Paparan sinar ultraviolet memang sangat sulit dihindari, terutama bagi penduduk negara tropis seperti Indonesia. Namun kita bisa menurunkan paparan ini sebisa mungkin dengan cara mudah.

Langkah tersebut bisa berupa mengenakan pakaian tertutup, topi bertepi lebar, dan celana panjang, mengoleskan tabir surya dengan setidaknya SPF 30 tiap dua jam sekali (khususnya ketika berada di luar ruangan), serta tidak menghitamkan kulit dengan proses tanning. (*) Cery/Stylo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Ingatkan untuk Menghindari Paparan Sinar UV Hari ini, Mengapa?" (https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/03/085149220/bmkg-ingatkan-untuk-menghindari-paparan-sinar-uv-hari-ini-mengapa)

Editor: Wisnubrata