Fantastis! Seorang Warganet Bongkar Biaya Perawatan Pasien Covid-19, Aliran Subsidi Pemerintah Dipertanyakan

By Ristiani Theresa, Rabu, 1 Juli 2020 | 16:00 WIB
Warganet Ini Beberkan Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Lebih Rp 290 Juta, Ke Manakah Susbsidi Pemerintah? (people.com)

Dalam nota pembayaran tersebut terlihat bahwa pasien Covid-19 ini dirawat di RS Siloam Hospitals Kelapa Dua, Tangerang.

Pasien Covid-19 tersebut rupanya telah dirawat selama 57 hari, terhitung sejak 26 Maret 2020, dan diperbolehkan meninggalkan rumah sakit pada 13 Mei 2020.

Selama hampir 2 bulan itulah, pasien ini diwajibkan membayar sekitar Rp 294.317.300.

Warganet ceritakan besaran biaya perawatan pasien Covid-19 lebih dari Rp 290 juta (Twitter)

Biaya tersebut sudah termasuk kunjungan dokter, laboratorium, radiologi, terapi, obat-obatan, layanan perawatan, penggunaan alat-alat bantu kesehatan, hingga sewa tempat tidur.

Melihat unggahan dua warganet dengan pengalaman biaya perawatan pasien positif Covid-19 yang fantastis ini, sebagian warganet lain terkejut.

Baca Juga: Sempat Heboh Diduga Meninggal Karena Corona, Akhirnya Nikita Willy Ungkap Penyebab Jenazah Ayahnya Dimakamkan Menggunakan Protokol Covid-19

Kendati demikian, tak sedikit warganet yang mempertanyakan ke manakah perginya subsidi pemerintah untuk membiayai pasien positif infeksi virus corona?

Menanggapi hal tersebut, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu, juga mengakui, biaya untuk pasien Covid-19 sangat besar.

Ada sejumlah alasan mengapa biaya perawatan pasien Covid-19 sangat mahal, yang bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Pasien harus menjalani sejumlah tahapan pemeriksaan.

Baca Juga: Bocoran! Mantan Menkominfo Rudiantara Sebut Kapan Obat Corona Bakal Beredar

Untuk ini, biaya ketersediaan alat medis tidak murah. Misalnya, untuk keperluan rapid test.

"Itu tidak gratis. Kalau orang dengan Covid-19 itu dites dulu positif, menunggu polymerase chain reaction (PCR)-nya, biasanya dalam sekali tes habis Rp 1 juta," ujar Zubairi.