Donny menambahkan kalau acara dangdutan itu sebagai perpisahan karena beberapa pejabat dan petugas medis di RSD Covid-19 Kemayoran telah berbulan-bulan menjalankan tugas mereka.
"Beberapa pejabat dan petugas medis telah mendapat perintah untuk melaksanakan tugas di tempat yang baru, sehingga beliau pamit dengan rekan-rekannya yang masih bertugas di RSD Covid-19 Wisma Atlet," ujar Donny.
Sebelumnya, video dangdutan ini viral di media sosial setelah diunggah dan dikritik oleh musisi Anji Manji.
Lewat Twitternya, Anji bertanya-tanya alasan para tenaga kesehatan justru berkerumun padahal masa pandemi Covid-19 belum berakhir.
Video yang diunggah Anji tersebut langsung menuai reaksi keras dari warganet.
"Kita yang nahan nahan ikut aturan pemerintah biar pandemi bisa ilang dan kembali hidup normal. Disisi lain Orang yang udah dikasih keringanan buat bisa kerja "normal" Malah kek gitu emosi kadang saya," tulis seorang warganet.
"Oh jadi sekarang yg bebas dari aturan tuh yg punya seragam.Okeh aku punya tuh seragam Pramuka," komen warganet lain.
"Kalo uda gini, besok² pemerintah dll gausah lagi deh marahin masyarakat yang bandel ga mau ngikuti peraturan yang ada," tambah seorang warganet. (Nisa Stylo)
(*)
Artikel ini sudah tayang di Nakita.id dengan judul Krisis Pandemi Belum Usai, Warganet Dibuat Geram dengan Video Dangdutan di RSD Covid-19 Wisma Atlet, Kakesdam Jaya: 'Acara Hanya Sebentar'
Penulis: Diah Puspita Ningrum