Artinya, ini menunjukkan adanya Diffuse Alveolar Damage (DAD), yakni kerusakan pada alveolar, yang juga pernah ditemukan pada pasien SARS.
Namun, lanjut Ahmad, pada Covid-19 ada spektrum tambahan yang juga menonjol yakni terjadinya coagulopathy, pembekuan pembuluh darah paru.
"Ada yang unik dari studi otopsi di suatu rumah sakit di Eropa. Ditemukan dari 12 jenazah (yang diotopsi), ketika diambil sampel swab dari faring, ditemukan virus di 9 pasien dari 12 pasien tersebut," ungkap Ahmad.
Berdasarkan temuan ini, kata Ahmad, ada 3 pasien yang hasil swab menunjukkan tidak ditemukan RNA virus SARS-CoV-2 di lokasi yang sama.
Kendati demikian, saat organ paru dari ketiga pasien itu dibuka, dan peneliti mengambil sebagian kecil sampel dari paru-paru, ditemukan RNA virus.
Ahmad menjelaskan sangat penting untuk mengetahui virus di daerah faring.
Sebab, jika virus tidak ditemukan pada daerah tersebut, maka kemungkinan virus telah pindah ke bawah atau ke organ lain.
"Bahkan, sebagian studi menyebut, di samping menginfeksi organ paru dan jantung, ditemukan juga (virus SARS-CoV-2) di saluran pencernaan," papar Ahmad.
Dua hal unik dari penyakit Covid-19
Ahmad menyebutkan secara molekuler, ada dua hal unik dari penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona baru ini.