Hari Bahagia Jadi Tragedi, Ini Fakta Mengenai Klaster Pernikahan di Semarang yang Dihadiri 20 Orang, Ibu dan Adik Pengantin Meninggal Positif Covid-19, Ayah Diisolasi

By Stylo Indonesia, Kamis, 25 Juni 2020 | 13:21 WIB
Hari Bahagia Jadi Tragedi, Ini Fakta Mengenai Klaster Pernikahan di Semarang yang Dihadiri 20 Orang, Ibu dan Adik Pengantin Meninggal Positif Covid-19, Ayah Diisolasi (www.freepik.com)

Stylo.ID - Hendrar Prihadi selaku Wali Kota Semarang mengumumkan adanya peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 di Semarang.

Bahkan telah muncul klaster baru dari sebuah acara pernikahan yang digelar oleh warga.

Acara pernikahan ini diadakan di rumah pengantin wanita di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang Timur pada Kamis (11/6/2020) lalu.

Keluarga membantah mengadakan pesta pernikahan. Namun acara hari itu hanya proses akad nikah yang diselenggarakan sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga: Sering Lembur Saat Kerja di Rumah, Hati-hati Penyakit Berbahaya Ini Bisa Mengancam Kesehatan Tubuhmu!

Ada sekitar 20 orang dari keluarga yang hadir di acara yang diselenggarakan di rumah. Selain itu, akad nikah tersebut sepengetahuan kepala desa setempat dan dikawal Bhabinkamtibmas.

"Akad nikahnya diadakan di rumah pengantin. Sudah sepengetahuan Pak Lurah dan Bhabinkamtibmas juga mengawal. Yang datang juga sekitar 19- 20 orang dan sesuai protokol kesehatan," jelas saudara pengantin Muhammad Syaqrun saat dikonfirmasi, Rabu (24/6/2020).

Ibu dan dan adik meninggal positif Covid-19

Setelah akad nikah, Sabtu (13/6/2020), adik pengantin sakit dan mengeluh kelelahan. Ia pun dilarikan ke RS Agung Semarang. Ia menjalani rapid test dan hasilnya non reaktif.

Namun ada flek di paru-paru dan sang adik menjalani tes swab. Satu hari kemudian, Minggu (14/6/2020), ia meninggal dunia dan dimakamkan sesuai prosedur Covid-19.