Beberapa waktu lalu, Telkom sempat jadi sasaran kritik Erick.
Bisnis perusahaan telekomunikasi pelat merah itu dinilai gagal mengikuti perkembangan zaman.
Menurut Erick, Telkom bahkan sangat mengandalkan anak usahanya, Telkomsel, sebagai penyumbang laba.
Telkomsel sendiri menyumbang sekitar 70 persen dari laba Telkom.
Meski kontribusi laba Telkomsel sangat besar, Telkom juga masih harus berbagi keuntungan dengan Singapore Telecom atau Singtel yang memiliki 35 persen saham.
“Enak sih Telkom-Telkomsel dividen revenue digabung hampir 70 persen, mendingan enggak ada Telkom. Langsung aja Telkomsel ke BUMN, dividennya jelas,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (12/2/2020) lalu.
Erick menjelaskan, seharusnya saat ini Telkom mulai serius menggarap potensi bisnis seperti ranah big data.
Sebab, bisnis tersebut saat ini masih dikuasai oleh perusahaan asing.
Dikatakan Erick, Telkom malah melempem di bisnis seperti komputasi awan.
Padahal, itu bisnis yang sangat potensial di saat sekarang dan masa depan.