32 Dokter yang Meninggal Karena Covid-19 Justru Tidak Bertugas di Rumah Sakit Rujukan, Ternyata ini Penyebabnya!

By Ristiani Theresa, Senin, 8 Juni 2020 | 16:00 WIB
PB IDI; 32 Dokter yang Meninggal Karena Covid-19 Justru Tidak Bertugas di Rumah Sakit Rujukan, ternyata ini pebyebabnya lho Stylovers! (today.com)

Stylo.ID - Dokter dan para tim medis lainnya disbeut-sebut sebagai garda terdepan dalam menangani pasien yang terkena covid-19.

Dalam melaksanankan tugasnya, mereka yang khusunya bekerja di rumah sakit rujukan pun rela bertaruh nyawa.

Namun siapa sangka jika dokter yang meninggal karena virus corona di Indonesia, justru di dominasi oleh dokter yang bukan bertugas di rumah sakit rujukan Covid-19.

Menurut anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Halik Malik setidaknya hingga Minggu (7/6/2020) tercatat ada 32 dokter yang meninggal terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Kabar Baik di Tengah Pandemi Covid-19! Puluhan Kampung di Jakarta Barat Dikabarkan Bebas dari Virus Corona, Ini Rahasianya

"Catatan IDI ada 32 dokter yg diketahui meninggal terkait covid-19," ungkap Halik.

Jumlah tersebut di dominasi oleh dokter yang bertugas di rumah sakit non Covid- 19.

Kejadian ini diduga terjadi akibat adanya kemungkinan pasien umum yang tanpa diketahui membawa virus corona di dalam tubuhnya, namun tidak menunjukkan gejala.

“Banyak yang meninggal di RSUD atau RS milik swasta. Ada pula di tempat praktik baik dokter umum maupun dokter ahli. Bisa jadi waktu pasien datang berobat sudah terinfeksi, tetapi tidak ada gejala spesifik,” sebut Halik.

Ilustrasi foto seorang tim medis bersama dengan pasien yang terpapar covid-19 (people.com)

Hal ini senada dengan pernyataan yang disampaikan oleh Guru Besar FK Universitas Airlangga, Prof. David S. Perdanakusuma terkait rentannya tenga medis terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Baru 1 Hari Masuk Sekolah Kembali, Puluhan Siswa SD Langsung Positif Virus Corona Meski Sudah Jaga Jarak dan Pakai Masker!

"Para dokter terinfeksi secara umum bukan karena tertular oleh pasien Covid-19 yang sudah diketahui, karena menghadapi pasien Covid-19 sudah ada protokol perlindungannya sehingga praktis dokter yang menangani Covid-19 jarang terinfeksi, karena sudah tahu dan waspada," imbuh David dikutip dari Kompas.com (19/5/2020).

Selain itu, dikutip dari WebMD disebutkan bahwa tenaga medis baik itu dokter ataupun perawat merupakan profesi yang paling rentan terinfeksi virus corona.

Melihat hal itu, IDI telah membentuk tim khusus yang akan menelusuri kasus kematian yang terjadi pada anggota-anggotanya.

PB IDI diketahui juga sudah membentuk tim audit untuk menelusuri secara lengkap kematian dokter terkait Covid-19.

Baca Juga: Kabar Baik! Indonesia Catatkan Rekor Jumlah Harian Kesembuhan Pasien Terbanyak, Hingga Jumlah Pasien Sembuh di 13 Provinsi Ungguli Kasus Baru

Dan guna menghentikan jatuhnya korban jiwa lagi di tenaga kesehatan, IDI mengimbau kepada masyarakat untuk menaati aturan dan protokol kesehaan yang diberlakukan Jangan beraktivitas di luar rumah, kecuali terpaksa.

Jaga jarak aman dengan orang lain, sering mencuci tangan dengan sabun, makan-makanan yang sehat, dan berjemur ketika pagi agar imun tubuh terbangun.(*)

Artikel ini telah tayang di GridHealth.com dengan judul PB IDI; 32 Dokter yang Meninggal Karena Covid-19 Justru Tidak Bertugas di Rumah Sakit Rujukan

Penulis : Anjas Saputra

Baca Juga: Keluarga Ambil Paksa Jenazah PDP Corona, Begini Tanggapan Santai Direktur Rumah Sakit