Stylo.ID - Pihak Rumah Sakit (RS) Dadi Makassar, Sulawesi Selatan, tak bisa berbuat banyak saat jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) diambil paksa keluarganya.
Pasalnya, saat peristiwa tersebut terjadi, pihak keluarga yang datang ke RS sekitar 100 orang dan membawa senjata tajam.
Direktur RS Dadi, Arman Bausat mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (3/6/2020) siang.
Ia terpaksa membiarkan upaya paksa pihak keluarga korban karena tak ingin terjadi hal tak diinginkan.
Baca Juga: Deretan Makanan yang Terbukti Ampuh Tingkatkan Kekebalan Tubuhmu, yuk Coba!
"Daripada dihalau, bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi saya perintahkan langsung, biarkan saja agar tidak terjadi pertumpahan darah,” kata Arman saat dikonfirmasi, Kamis (4/6/2020).
Sebab, diketahui jenazah korban yang meninggal itu berstatus PDP dan seharusnya dimakamkan sesuai prosedur Covid-19.
Riwayat pasien
Arman mengatakan, PDP yang meninggal tersebut merupakan pasien rujukan dari RS Akademis Makassar pada Senin (1/6/2020).
Saat dirujuk itu, korban mengalami gejala batuk, demam tinggi, sesak napas, dan muntah.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR