"Kalau saya lihat video mereka ceria dan semangat. Mereka dokter, pasti tahu kondisinya masing-masing secara medis. Semoga cepat sehat," imbuhnya.
Ganjar juga berpesan kepada seluruh rumah sakit di Jawa Tengah untuk mendisiplinkan pengelolaan protokol kesehatan.
"Disiplin itu menjadi sangat penting. Saya harap seluruh pengelola rumah sakit bisa memperbaiki manajemennya. Yang sakit dan yang sehat harus disiapkan tempat terpisah sehingga tidak tertular," tegasnya.
Pihaknya juga akan terus mendukung pemenuhan sarana prasana para tenaga medis di Jateng. Ia memastikan kebutuhan APD di Jateng sudah aman untuk tenaga medis.
"Kami selalu mendukung untuk keamanan dan keselamatan para tenaga medis di Jateng. Sekarang bantuan APD sudah banyak dan sudah didistribusikan. Semoga, kita semua terlindungi dan dihindarkan dari penularan wabah ini," ujarnya.
Ikatan Keluarga Alumni Undip (IKA) Undip yang ditulis Prof Zainal Muttaqin ahli bedah syaraf RS Dr Kariadi Semarang juga membenarkan tenaga medis di RSUP dr Kariadi Semarang yang dinyatakan positif covid-19.
"Terbanyak dari PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis), ada 4 dokter spesialis termasuk saya, saat ini jalani isolasi mandiri di fasilitas Pemprov Jateng di Hotel Kesambi Hijau, Candi Baru," tulis postingan tersebut.
Kasubbag Humas Undip, Utami Setyowati juga membenarkan kabar tersebut.
"Saat ini keadaan beliau dan lainnya dalam keadaan baik dan sehat. Semoga swab selanjutnya hasilnya negatif," terang Utami. (*) Cece/Stylo
Artikel ini telah tayang di hits.grid.id dengan judul "Masih Ingat dengan Pasien Corona yang Berbohong Saat Diperiksa di RS Kariadi Semarang? Kini, 46 Tenaga Medis Kena Getahnya karena Positif Covid-19, Termasuk Guru Besar" Penulis: Saeful Imam.
Link: https://hits.grid.id/read/482109402/masih-ingat-dengan-pasien-corona-yang-berbohong-saat-diperiksa-di-rs-kariadi-semarang-kini-46-tenaga-medis-kena-getahnya-karena-positif-covid-19-termasuk-guru-besar?page=all