Meski Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Tetap Waspada Dampak Buruk Berjemur bagi Kesehatan, Bisa Kanker Kulit?

By Cerysa Nur Insani, Rabu, 8 April 2020 | 15:00 WIB
Meski Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Tetap Waspada Dampak Buruk Berjemur bagi Kesehatan (www.freepik.com)

Stylo.ID - Stylovers, belakangan ini bersamaan dengan munculnya wabah virus Corona muncul berbagai informasi mengenai cara mencegah infeksi COVID-19.

Salah satu cara yang populer adalah anjuran untuk berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari.

Cara ini dikabarkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas yang berperan penting dalam melawan virus Corona.

Baca Juga: Viral, Benarkah Berjemur Bisa Cegah Virus Corona? Berikut Penjelasannya!

Bahkan, berjemur juga banyak dilakukan oleh para artis.

Dilansir dari health.kompas.com, meski dapat meningkatkan daya tahan tubuh ternyata berjemur juga memiliki sejumlah dampak buruk bagi kesehatan yang patut diwaspadai.

Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, membenarkan bahwa berjemur memang membeli manfaat bagi kekebalan tubuh apabila dilakukan secara tepat.

Dokter yang juga bertugas sebagai Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di RSUD Dr. Moewardi Surakarta itu menjelaskan bahwa paparan sinar matahari yang ringan pada jam tertentu yaitu antara pukul 08.00-09.00 WIB atau pukul 11.00-13.00 WIB dapat meningkatkan produksi vitamin D yang bermanfaat bagi daya tahan tubuh.

Cara berjemur yang tepat hanya perlu dilakukan selama 10-15 menit saja setiap kali berjemur dan cukup dilakukan 2-3 kali dalam seminggu.

Intensitas berjemur seperti di atas sudah dapat memberikan asupan vitamin D yang cukup bagi tubuh.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Berjemur Bak Para Artis, Lakukan dengan Cara dan Waktu yang Tepat!

Namun, menurut dr. Pras terpapar sinar matahari juga ada risikonya.

Menurut dr. Pras, dampak buruk dari paparan sinar matahari justru dapat menimbulkan efek kontraproduktif, yakni membuat sistem daya tahan tubuh justru tertekan.

Hal ini dapat terjadi apabila kita terkena paparan sinar matahari dalam jangka waktu lama di antara pukul 09.00-15.00 WIB.

Dampak buruk ini bisa semakin parah dirasakan bagi orang-orang dengan tipe kulit I atau II yang memang lebih mudah mengalami kulit terbakar akibat sinar matahari, seperti orang-orang Asia Timur seperti Jepang, Cina, Korea, atau ras kaukasia seperti orang Eropa atau Amerika Utara.

Keadaan kulit mereka berbeda dengan kulit orang Indonesia yang merupakan tipe kulit IV sawo matang, yang sulit terbakar tetapi lebih mudah bertambah gelap.

Pras juga menyebutkan sejumlah dampak buruk paparan sinar UV dari matahari sebagai berikut:

Baca Juga: Kerap Dilakukan Banyak Artis dari Ayu Ting Ting Hingga Nagita Slavina, Berjemur di Bawah Sinar Matahari Ternyata Tidak Ampuh Bikin Virus Corona Mati, Kok Bisa?

Sementara itu, berikut ini adalah efek kronis dari paparan sinar UV yang perlu diwaspadai:

Nah, itu dia Stylovers dampak buruk dari berjemut yang perlu diwaspadai meski dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Jangan lupa untuk berjemur sesuai dengan ketentuan yang dianjurkan oleh dokter, ya! (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Baik Buruk Dampak Berjemur bagi Kesehatan" (https://health.kompas.com/read/2020/04/06/160100268/baik-buruk-dampak-berjemur-bagi-kesehatan)

Penulis: Irawan Sapto Adhi