5. Kehilangan berat badan: Puasa intermiten dapat membantu menurunkan berat badan dan lemak perut, tanpa harus secara sadar membatasi kalori.
6. Resistensi insulin: Puasa intermiten dapat mengurangi resistensi insulin, menurunkan gula darah hingga 3-6% dan kadar insulin puasa sebesar 20-31%, yang seharusnya melindungi terhadap diabetes tipe 2.
7. Peradangan: Beberapa penelitian menunjukkan pengurangan penanda peradangan, pendorong utama banyak penyakit kronis.
8. Kesehatan jantung: Puasa intermiten dapat mengurangi kolesterol jahat LDL, trigliserida darah, penanda inflamasi, gula darah dan resistensi insulin - semua faktor risiko penyakit jantung.
9. Kanker: Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat mencegah kanker.
10. Kesehatan otak: Puasa intermiten meningkatkan hormon BDNF otak dan dapat membantu pertumbuhan sel saraf baru.
Pun dapat melindungi terhadap penyakit Alzheimer.
11. Anti-penuaan: Puasa intermiten dapat memperpanjang umur tikus. Studi menunjukkan bahwa tikus berpuasa hidup 36-83% lebih lama.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Ketahui Cara yang Benar Membersihkan Benda-benda yang Ada di Rumah
Satu hal yang juga harus kita ketahui, mengutip penyataan Joel Fuhrman MD, author of Eat to Live: The Revolutionary Plan for Fast and Sustained Weight Loss and Fasting and Eating for Health, kepada WebMD yang mengatakan puasa dapat secara efektif mengobati kondisi kesehatan yang serius, dari radang sendi dan radang usus besar hingga penyakit jantung dan depresi.
Fuhrman mengatakan kepada WebMD, ia telah melihat puasa - dikombinasikan dengan meningkatkan diet sebelum dan sesudahnya - menghilangkan lupus, radang sendi dan kondisi kulit kronis seperti psoriasis dan eksim.