Tak Perlu Khawatir Ramadan Jadi Puncak Corona, Ahli Sebut Puasa Bikin Orang Tidak Mudah Sakit dan Menyembuhkan Penyakit

By None, Rabu, 8 April 2020 | 16:15 WIB
Virus corona (rtf123)

Stylo.ID - Beberapa minggu menjelang bulan Ramadan, pandemi virus Corona di Indonesia belum juga berakhir.

Bahkan ada ahli yang menyebutkan bahwa puncak Corona paling mengkhawatirkan akan terjadi pada bulan ramadan.

Sontak saja hal ini justru membuat masyarakat merasa khawatir dan juga cemas.

Walaupun begitu tetap ada angin segar meskipun wabah corona tetap terjadi di bulan puasa.

Pasalnya, ada yang mengatakan bahwa puasa justru membuat manusia tetap sehat dan tidak mudah sakit.

Apakah ini faktor sugesti karena keimanan, atau memang ada alasan medisnya?

Baca Juga: Wabah Covid-19 Bisa Segera Berakhir, Ketahui 5 Kelemahan Virus Corona Untuk Mencegah Penularan

Untuk deketahui, puasa yang biasa umat muslim lakukan di bulan Ramadan masuk dalam klasifikasi intermittent fasting.

Menurut banyak ahli, seperti dilansir dari Healthline, puasa intermittent fasting yaitu puasa hanya beberapa jam dalam sehari, sama seperti puasa umat muslim, mempunyai manfaat yang baik bagi tubuh.

Mereka yang melakukan puasa, plus minus 16 jam dalam sehari, beberapa hal terjadi akan terjadi pada tubuh pada tingkat seluler dan molekul.

Misalnya, tubuh menyesuaikan kadar hormon untuk membuat lemak tubuh yang disimpan lebih mudah diakses.

Baca Juga: Bukannya Bikin Lega, Ahli Sebut Puncak Corona Paling Mengkhawatirkan Berada di Bulan Ramadan, Begini Penjelasannya!