Martin mengatakan, meskipun jadwal kerja kita di rumah memungkinkan kita menunda bangun tidur, penting untuk menjalankan aktivitas seperti biasa dan jadwal tidur yang tetap.
Bangun teratur di pagi hari dan menjaga waktu tidur konsisten di malam hari.
Perhatikan juga berapa banyak waktu yang kita habiskan di tempat tidur.
"Salah satu hal yang saya dengar adalah orang-orang bosan dan bertahan lebih lama di tempat tidur," katanya.
"Meskipun kita tidur pada waktu yang normal, orang terbiasa bertahan di tempat tidur sampai pukul delapan pagi daripada bangun jam enam pagi dan bersiap untuk bekerja," kata Martin.
Waktu ekstra yang dihabiskan di tempat tidur ini hanya akan membuat kita lebih sulit untuk tidur.
Martin juga menyarankan agar kita menghentikan asupan kafein setidaknya 10 jam sebelum waktu tidur.
Baca Juga: Bukan Bulan April, Ahli Tarot ini Ungkap Ramalan Berbeda Kapan Berakhirnya Wabah Virus Corona
"Itu memberi tubuh kita kesempatan untuk memetabolisme sebagian besar kafein," katanya.
Terkait minuman, Martin juga menyebut alkohol dapat mengacaukan tidur kita.
"Alkohol membuat kita merasa santai dan mengantuk pada awalnya, namun metabolisme alkohol sangat mengganggu tidur."
"Mengurangi atau bahkan berhenti mengonsumsi alkohol dapat membantu kita tidur nyenyak."
Hal terakhir, cari rutinitas yang tidak melibatkan scrolling media sosial atau menonton berita.
"Konten yang kita lihat cenderung aktif," tutur dia. "Barangkali tidak ada gunanya mengecek berita, membaca seberapa buruk situasinya, lalu meletakkan kepala kita di atas bantal dan mencoba tidur."
Ia menyarankan, sekitar setengah jam sebelum kita tidur, lakukan sesuatu yang santai dan tidak akan terbawa mimpi, seperti membaca buku, mengobrol dengan anggota keluarga, atau melihat foto liburan kita.
"Kita dapat memengaruhi konten mimpi kita dengan cara yang positif," ujar Martin. (*) Justina Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidur Lebih Nyenyak dan Bebas Mimpi Buruk di Tengah Pandemi Covid-19",