Perkataan dan hinaan dalam bentuk verbal dengan segala panggilan yang menyakitkan hati, harus diterimanya dengan lapang dada.
Hal tersebut membuat dirinya sedih dan semakin down secara mental maupun psikis hingga membuatnya tidak percaya diri.
Baca Juga: Siti Fatimah Al Mukarramah: 8 Tahun Melawan Jerawat Hingga Sukses Jadi Fashionista #Inspirasi Cantik
“Terkadang karena bully-an dan body shaming yang dikatakan oleh orang sekitarku membuat aku menjadi kurang pede di depan umum dan sudah ada rasa takut terlebih dahulu saat tampil di depan umum karena takut dibully dan diketawain karena bentuk tubuhku,” cerita Shinta mengawali kisahnya.
Terlalu sering menerima bullyan dan body shaming sejak kecil membuat dirinya belajar untuk tidak mempedulikan perkataan orang sekitarnya tersebut.
Meski begitu, bukan berarti masalahnya selesai, Shinta Ayunda pun masih sering memikirkan keadaannya yang dianggap orang lain sebagai ‘kekurangan’ tersebut.
“Awalnya aku sakit hati banget kenapa sih kekurangan orang lain harus jadi bahan bully-an, tapi lama kelamaan aku jadi bodo amat walau terkadang kepikiran jadinya karena kalo dipikirin terus malah jadi sakit dan stress,” ujar wanita kelahiran Taram ini.
Menurutnya, semua orang memiliki kekurangan pun kelebihan meski tidak dalam konteks yang sama dengan dirinya.
Bagi Shinta Ayunda, tak etis rasanya jika seseorang dilihat hanya dari satu sisi saja.