Kain Pinawetengan, Tenun Minahasa Sulawesi Utara dalam Busana Siap Pakai oleh Denny Malik

By Mreizghi Alvio Linchia, Jumat, 13 Maret 2020 | 14:26 WIB
Kain Pinawetengan, Tenun Minahasa Sulawesi Utara Dikemas dalam Busana Siap Pakai oleh Denny Malik (Dok. Tim Muara Bagdja)

Baca Juga: Warna-Warni Jakarta dalam Koleksi Batik Betawi Terbaru dari Desainer Tenun Wignyo Rahadi

Pada awalnya Kain Pinawetengan hanya memproduksi kain-kain bermotif yang ada di Watu Pinawetengan dalam bentuk cetak (print).

Terdapat guratan-guratan yang sebagian membentuk corak di situs tersebut; ada yang berbentuk manusia, alat kemaluan laki-lakil dan perempuan, corak daun, dan beberapa kumpulan garis tak beraturan tanpa makna.

Tak berhenti sampai di situ kain print ini pun dikembangkan lagi dalam berbagai motif.

Baca Juga: Desainer Wignyo Rahadi Hadirkan Tenun Ikat Tanimbar Maluku dengan Sentuhan Modern

Terdapat corak bunga cengkeh, dan motif aneka binatang bahari, karena Minahasa terkenal akan biota laut yang sangat kaya, serta masih banyak lagi.

Kain Pinawetengan, kain tenun Minahasa (Dok. Tim Muara Bagdja)

Kemudian pada tahun 2007, Kain Pinawetengan mengembangkan produknya menjadi aneka jenis kain dengan teknik pembuatan yang lebih tradisional, mengembangkan tenun ikat dengan corak-corak tradisional khas Minahasa.

Para perajin yang membuat kain jenis ini merupakan staf Wale Tenun yang merupakah bagian dari Yayasan Institut Seni dan Budaya Sulawesi Utara.

Baca Juga: Pesona Tenun Ikat Dayak Iban dengan Pewarna Alami Sukses Melenggang di Berbagai Panggung Fashion Week

Setelah itu, Kain Pinawetengan mengembangkan tenun songket yang ragam motifnya pun masih diambil dari berbagai motif tradisional khas Minahasa.

Tenun Minahasa, Kain Pinawetengan (Dok. Tim Muara Bagdja)