“Potensi pasar fesyen muslim masih terbuka lebar, namun kompetisi lokal maupun global juga semakin ketat. Oleh karena itu, pelaku fesyen nasional mesti mampu menangkap perubahan, berkreativitas dan berinovasi, meningkatkan produktivitas serta memperkuat brand sehingga mampu memenangkan pasar lokal maupun global,” papar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, pada acara pembukaan Sustainable & Ethical Fashion ISEF 2019.
ISEF 2019 menghadirkan Sustainable & Ethical Fashion untuk mengangkat pentingnya sustainable fashion (fesyen berkelanjutan) dan ethical fashion (fesyen etis) untuk pertumbuhan jangka panjang dan kesinambungan lingkungan.
Baca Juga: Karya Desainer Indonesia Merambah ke Pasar Eropa di Fashion Show LA MODE Sur La Seine à Paris
Fesyen etis merupakan salah satu sumber utama pendapatan lokal dan nasional Indonesia yang berkelanjutan dan memberikan dampak ekonomi, lingkungan, sosial, maupun budaya.
Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan komitmen dan tanggung jawab dari pelaku desain, pengrajin, maupun pemerintah untuk dapat menerapkan fesyen etis. Kini, fesyen etis menjadi model bisnis baru untuk mendapatkan perhatian dan kredibilitas di mata konsumen.