Wisik, Koleksi Busana Unik dari Sapto Djojokartiko Inspirasi Pertunjukan Tradisional Wayang Solo

By Mreizghi Alvio Linchia, Kamis, 22 Agustus 2019 | 14:07 WIB
Sapto Djojokartiko Merilis Koleksi Busana Unik Inspirasi Pertunjukan Tradisional Wayang (Dok. Sapto Djojokartiko)

Tampilan koleksi Sapto Djojokartiko di Bali Room Hotel Indonesia Kempinski, pada hari Selasa (20/08/2019) (Dok. Sapto Djojokartiko)

"Dewasa ini, saya sering travelling dan lihat ada pertunjukan budaya di beberapa negara. Awalnya iseng saja lihat, eh jadi kepikiran, kok di Indonesia nggak bisa ya begini. Tergeraklah saya untuk merepresentasikan budaya ini ke koleksi saya," ungkapnya lagi.

Baca Juga: 7 Seleb Milenial yang Tampil Memukau dalam Acara Fashion Show Sapto Djojokartiko 10 tahun Berkarya

Koleksi 'Wisik' dari Sapto Djojokartiko ini hadir dalam 57 set look baju mencakup busana wanita dan pria, atau yang ia sebut co-gender presentation.

Tampilan koleksi Sapto Djojokartiko di Bali Room Hotel Indonesia Kempinski, pada hari Selasa (20/08/2019) (Dok. Sapto Djojokartiko)

"Ada siluet, gaya pakaian wayang diangkat, tapi nggak plek-plekan kayak wayang solo literally. Something modern, tapi ada cerita dibaliknya," kata Sapto Djojokartiko.

Terdapat alasan khusus untuk Sapto Djojokartiko memilih Bali Room sebagai tempat presentasi pagelaran busana kali ini.

Baca Juga: Rayakan 10 Tahun, Sapto Djojokartiko Gelar Fashion Show Pertama di Istora Senayan

Ballroom ini merupakan yang pertama di hotel termewah se-Asia Tenggara pada tahun 1962.

"Koleksi ini juga sebagai perayaan ulang tahun Indonesia dan Hotel Indonesia juga. Nah, kalau orang Jawa merayakan ulang tahun ngapain sih, tumpengan, kan. Ada simbolisasi di fashion show saya kali ini, sentuhan Indonesia dengan gaya modern," tutur Sapto Djojokartiko.

Tampilan koleksi Sapto Djojokartiko di Bali Room Hotel Indonesia Kempinski, pada hari Selasa (20/08/2019) (Dok. Sapto Djojokartiko)

Koleksi ini juga merupakan perwujudan Sapto Djojokartiko keluar dari zona nyamannya, dimana sebelumnya ia tak pernah bermain dengan warna-warni neon.

Sapto Djojokartiko mencoba untuk menantang dirinya sendiri dengan elemen-elemen berbeda, sembari memperkenalkan Indonesia dengan cara yang unik. (*)