Michelle Tjokrosaputro, Fashion Desainer Label BATEEQ yang Nggak Suka Batik

By Mreizghi Alvio Linchia, Minggu, 23 Desember 2018 | 17:36 WIB
Michelle Tjokrosaputro, Fashion Desainer Label BATEEQ yang Nggak Suka Batik (instagram.com/@michelle_tjokrosaputro)

Stylo.ID - Kini, banyak fashion desainer yang kembali menggunakan kain tradisional dalam karyanya, salah satunya kain batik.

Lain dengan Michelle Tjokrosaputro. Berawal dari nggak suka batik, ia justru tertantang untuk meracik batik ke dalam potongan busana yang unik dan modern.

Yuk kenali lebih dekat sosok fashion desainer Michelle Tjokrosaputro, yang mendirikan label BATEEQ karena nggak suka batik.

Baca Juga : Rama Jee, Makeup Artist Langganan Artis yang Belajar Otodidak

#Michelle Tjokrosaputro, Fashion Desainer Label BATEEQ yang Nggak Suka Batik - Awal Mula

Michelle bukannya baru mengenal fashion. Keluarganya telah lebih dulu mendirikan pabrik tekstil di Sukoharjo, Solo, sejak tahun 2010.

Garmen yang dihasilkan perusahaannya sering di ekspor ke luar negeri dan banyak dipakai merk ternama seperti DKNY, Tommy Hilfiger, dan lain sebagainya.

Baca Juga : Tyna Kanna Mirdad, Buktikan Ibu Rumah Tangga Juga Bisa Cantik

"Tapi kemudian terpikir, kenapa tidak punya label sendiri?Saya ingin menciptakan sesuatu yang baru, yaitu mengolah kembali batik yang unik dan mengikuti tren fashion internasional. Pakaian batik dengan gaya minimalis dan lebih urban. Meskipun berbasis manufaktur, tetapi tetap Made In Indonesia," ujarnya pada Chia Stylo.ID.

Tahun 201, BATEEQ pun resmi didirikan dan hingga kini memiliki kurang lebih 40 outlet tersebar di seluruh Indonesia.

#Michelle Tjokrosaputro, Fashion Desainer Label BATEEQ yang Nggak Suka Batik - Alasan Memilih Batik

Sekitar tahun 2010, Michelle mengalami kesulitan dalam menemukan baju batik dengan desain yang kekinian.