Stylo.ID - Selalu ada pergantian tren di setiap tahun, yang memunculkan berbagai gaya fashion berbeda di setiap tahunnya.
Bagai roda yang berputar, tren fashion juga selalu berganti dan muncul kembali dengan gaya dan inovasi terbaru dari para desainer.
Hal inilah yang menjadi latar belakang Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) melalui Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan kembali meluncurkan hasil risetnya.
Kali ini, tajuk yang diusung adalah Trend Forecast 2019/2020 dan launching secara resmi di Auditorium 8 CGV Indonesia, Grand Indonesia Jakarta, Kamis (27/09).
Trend Forecast ini diharapkan bisa menjadi rujukan bagi pelaku industri, desainer, maupun akademisi bidang desain yang selama ini kesulitan mendapatkan referensi trend dalam negeri.
ITF juga menjadi perhelatan tahunan yang sudah mulai digagas sejak tahun lalu.
Baca Juga : 3 Lip Cream Lokal Terjangkau dengan Warna Musim Gugur ala Artis Korea!
Di tahun sebelumnya, ITF menghasilkan 5 buku turunan bertema "Greyzone", Trend Forecasting 2017/2018 yang diluncurkan di awal tahun 2017 lalu.
Trend Forecasting 2019/2020 digarap dengan sangat serius dengan melibatkan tim dari berbagai bidang keilmuan.
Riset tren ini melibatkan peneliti dari berbagai bidang seperti ekonomi, demografi, antropologi, lingkungan hidup, teknologi informatika, dan tentu saja desainer.
Berbagai asosiasi desainer juga turut ambil bagian, seperti fashion (Indonesia Fashion Chamber), desain interior (Himpunan Desain Interior Indonesia), desain produk (Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia), tekstil (Komunitas Tekstil ITB), serta grafis (Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia).
"Pengumpulan data dilakukan baik langsung dari lapangan, menyuplik dari berbagai sumber, dan juga dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, yaitu dengan metode crawling," ungkap Abdur Rohim, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan BEKRAF yang ditemui Dinda Stylo.ID saat acara peluncuran tersebut.
Baca Juga : 3 Trik Mudah Membuat Maskara Jadi Tidak Luntur dan Awet Seharian
"Kami mencoba memperkuat ekosistem desain dan ekonomi kreatif melalui penyebaran trend forecast yang lebih masif," ungkap Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala BEKRAF, yang ditemui Dinda Stylo.ID dalam acara yang sama.
Tema "Singularity" ini terinspirasi dari paradoks terbesar dalam abad ke 21 dengan beberapa pertanyaan yang mendasari, misalnya apakah eksistensi kita akan terhapus oleh mesin, atau justru keberadaan mesin tersebut akan memperbaiki eksistensi kita menjadi "manusia super"?.
"Ada empat tema besar yang menjadi representasi dari Singularity untuk Indonesia tahun 2019/2020, yaitu Exuberant, Neo Medieval, Svarga, dan Cortex," ungkap Isti Dhaniswari, Konseptor dan Penulis dari Tim ITF kepada Dinda Stylo.ID.
Keempat tema tersebut adalah gambaran bagaimana sikap manusia terhadap teknologi yang semakin hari semakin berkembang pesat.
Baca Juga : 7 Trik Membuat Makeup Lebih Tahan Lama Untuk Kulit Wajah Berminyak
Dengan diluncurkannya Trend Forecast ini, BEKRAF berharap para pelaku kreatif di Indonesia dapat lebih mendapatkan acuan tentang tren apa yang akan ada di tahun mendatang. (*)
Spotlight 2024, AM By Anggiasari X MANIKA Luncurkan Koleksi Causality untuk AM Autumn Winter 2024-2025
KOMENTAR