Berbagai asosiasi desainer juga turut ambil bagian, seperti fashion (Indonesia Fashion Chamber), desain interior (Himpunan Desain Interior Indonesia), desain produk (Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia), tekstil (Komunitas Tekstil ITB), serta grafis (Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia).
"Pengumpulan data dilakukan baik langsung dari lapangan, menyuplik dari berbagai sumber, dan juga dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, yaitu dengan metode crawling," ungkap Abdur Rohim, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan BEKRAF yang ditemui Dinda Stylo.ID saat acara peluncuran tersebut.
Baca Juga : 3 Trik Mudah Membuat Maskara Jadi Tidak Luntur dan Awet Seharian
"Kami mencoba memperkuat ekosistem desain dan ekonomi kreatif melalui penyebaran trend forecast yang lebih masif," ungkap Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala BEKRAF, yang ditemui Dinda Stylo.ID dalam acara yang sama.
Tema "Singularity" ini terinspirasi dari paradoks terbesar dalam abad ke 21 dengan beberapa pertanyaan yang mendasari, misalnya apakah eksistensi kita akan terhapus oleh mesin, atau justru keberadaan mesin tersebut akan memperbaiki eksistensi kita menjadi "manusia super"?.
"Ada empat tema besar yang menjadi representasi dari Singularity untuk Indonesia tahun 2019/2020, yaitu Exuberant, Neo Medieval, Svarga, dan Cortex," ungkap Isti Dhaniswari, Konseptor dan Penulis dari Tim ITF kepada Dinda Stylo.ID.
Keempat tema tersebut adalah gambaran bagaimana sikap manusia terhadap teknologi yang semakin hari semakin berkembang pesat.
Baca Juga : 7 Trik Membuat Makeup Lebih Tahan Lama Untuk Kulit Wajah Berminyak
Dengan diluncurkannya Trend Forecast ini, BEKRAF berharap para pelaku kreatif di Indonesia dapat lebih mendapatkan acuan tentang tren apa yang akan ada di tahun mendatang. (*)
KOMENTAR