Tidak heran ia dinilai telah menjadi pelopor busana muslim masa kini yang kiprahnya turut memengaruhi bergeraknya industri fashion Indonesia secara lebih masif melalui koleksi ready to wear yang dibuat dalam jumlah besar dan mampu diserap pasar.
Kejeliannya melihat peluang dipadu kreatifitas, kerjakeras, dan konsistensi di bidangnya membuat ia kini patut dijadikan panutan oleh para desainer muda yang baru akan merintis karier di dunia fashion, khususnya jika ingin bergerak di modest ready to wear.
#Tanah Abang, Tempat Itang Yunasz Pertama Kali Menjual Busana Muslim
Pada awalnya, ketika Itang Yunasz beralih ke busana muslim dan masuk ke Tanah Abang, ia menghadapi begitu banyak reaksi positif maupun negatif.
“Masa itu busana muslim atau modest wear lebih banyak dikenakan oleh kalangan bawah. Sementara perempuan di kalangan menengah atas belum banyak yang mengenakannya, yang menurut saya disebabkan karena image busana muslim di masa itu yang desainnya membosankan dan tidak mengikuti trend. Kalau pun ada yang keren, harganya tidak murah," kenangnya.
Itang melihat hal ini sebagai celah pasar yang belum dilirik.
Ia pun menghadirkan karya dengan pilihan desain busana muslim yang setara dengan brand-brand binternasional terjangkau seperti brand Zara dan Mango.
Nggak hanya itu, Itang Yunasz juga berusaha untuk mendekatkan para pemakainya dengan motif-motif dari budaya Indonesia.
Ternyata walau pun dipasarkan di Tanah Abang dengan harga yang relatif murah, karyanya ternyata diterima segala lapisan masyarakat.
Baca Juga : Inez Tiara, Pelukis yang Tuangkan Imajinasinya di Atas Scarf
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Garis Poetih Raya Festival 2025, Ivan Gunawan dan Para Desainer Siap Bawakan 350 Koleksi
KOMENTAR