Stylo.ID - Perhelatan mode bergengsi yakni 23 Fashion District 2018 kembali di helat kedua kalinya di 23 Paskal Shopping Centre Bandung.
Berlangsung selama 3 hari sejak sejak 7 - 9 September 2018, acara ini dimerikahkan oleh sejumlah desainer.
Tak hanya desainer, 23 Fashion District 2018 juga memberikan kesempatan bagi mahasiswi muda berbakat dari beberapa universitas.
Selama 3 hari ini, ada 4 universitas yang memgikuti event mode ini, diantaranya adalah Institut Teknologi Bandung, Telkom University, Universitas Kristen Maranatha, serta Institut Kesenian Jakarta.
Tak diduga, keseluruhan mahasiswa ini berhasil menciptakan karya luar biasa dari tangan kreatifnya.
Dengan ide yang unik dan menarik, hasil rancangan mereka terlihat sangat fresh serta mendapat apresiasi dari penikmat mode.
Baca Juga : Pilihan Outfit Untuk Kamu yang Punya Pinggul Lebar Agar Terlihat Lebih Ramping
Institut Teknologi Bandung
Kriya Tekstil ITB menghadirkan 8 karya fashion terbaik dari 8 mahasiswa dengan mengangkat tema 'Aggrandising Tactile'.
Valeria Atiyasanta terinspirasi dari tekstur dan warna yang dimunculkan secara natural oleh karat, dan memanfaatkan aneka teknik reka latar untuk mencapai tampilan visual yang rustik dan eklektik.
Kemudian, Rindrianti Septiana Wahyuningsih yang rancangannya terinspirasi dari lamella jamur tiram, dan diolah menggunakan teknik bordir dan pleats untuk memainkan tekstur dan volume.
Amatya Talita menerapkan teknik sablon manual dengan material utama pasta binder puff dengan inspirasi visual tebing Kelebamaja.
Quina Anggia Esmeralda menghadirkan produk fashion dengan motif tapis kaca dan teknik tapestry, yang pada proses pembuatannya memanfaatkan serat serta pewarna alami.
Arlene Dwiasti Soemardi bekerja sama dengan pengrajin tenun di Majalaya dan Bali untuk mengeksplorasi teknik tenun yang memainkan transparansi kain.
Kali ini, Rahmi Nurhafisa mengolah motif batik Tulungagung dengan teknik applique sehingga memunculkan tekstur pada permukaan kain.
Elgana mengangkat sisi lain dari karakter Sinta dari penceritaan Ramayana dan menyajikannya dalam bentuk koştum panggung yang megah.
Baca Juga : Tampil Cantik ala Nia Ramadhani dengan 4 Rekomendasi Anting Tassel Mulai dari 49 Ribu Rupiah
Telkom University
Untuk kesempatan kali ini, Telkom University menampilkan koleksi karya mahasiswi berprestasi Riztia Nilfarisa yang memiliki tema besar yaitu 'Cutpops'.
Koleksi ini menggunakan konstruksi pola yang unsimetris dengan mengambil tiga inspirasi, yaitu motif dengan inspirasi dari coretan tangan anak Indonesia dan perahu yang merupakan alat transportasi tradisional masyarakat Indonesia.
Koleksinya kali ini dikemas dengan gaya busana streetstyle Jepang sehingga menjadikan busana-busana yang ditamlilkan terlihat berbeda.
Tak hanya itu, pemilihan warna-warna terang seperti merah, biru dan kuning menjadikan koleksi ini tampak playful.
Baca Juga : Saling Meminjam 5 Jenis Makeup Ini Memiliki Akibat yang Berbahaya
Universitas Maranatha
Bertajuk 'Voyage of Life' Universitas Maranatha menampilkan 8 koleksi dari 8 mahasiswanya.
'Voyage of Life' menceritakan tentang perjalanan yang terbagi kedalam tiga fase kehidupan.
Berawal dari keindahan motif dari alam yang ditonjolkan oleh Lola Nadya Larasati (Carrar'arte), keunikan sebuah teknik seni oleh Irene Jane Simon (Continous Line Drawing), nuansa budaya Peru yang kental Oleh Femina Dumiyanti (Perdio De Antiguo Perú) dalam balutan warna monochrome yang mengawali permulaan kehidupan.
Kemudian dilanjutkan dengan keragaman permainan warna dan teksur oleh Angel Octavia Oetomo (Tocosie) dengan adaptasi film animasi dan Silvia Wijayanti (Solna UnderJordisk) sebasai pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian alam mengiringi perkembangan jaman.
Selanjutnya adalah karya yang mewakili gejolak kehidupan di masa muda yang penuh warna dan tantangan hingga ke proses pendewasaan dengan corak dan detail alat musik tradisional Oleh Jessica Zetanya (Sasandu).
Budaya Afrika asli oleh Yovita Sabatini Deli (Votado) dan diakhiri oleh koleksi dari Maria Deviana (Rumbaerang) mengangkat kekayaan tari tradisional Indonesia yang menyempurnakan siklus kehidupan ini.
Baca Juga : Tips Agar Cat Kuku Dapat Bertahan Lama dan Tidak Mudah Mengelupas
Institut Kesenian Jakarta
Program Studi Desain Produk Mode dan Busana FSR IKJ menampilkan delapan 8 dari 2 mahasiswa yang merupakan karya tugas akhir.
Karya yang pertama adalah dari mahasiswa bernama Evlyn Laurencia dengan berjudul 'Brighter Hallway'.
Koleksi ini terinspirasi dari dari Kampung Pelangi Semarang, dimana bentuk semangat masyarakat yang memiliki keinginan untuk mengubah hidup dan lingkungan menjadi lebih baik.
Koleksi ini dibuat dengan style sporty arty off beat dan look Urban dengan mengangkat trend Exuberant dari trend forecasting Singularity 2019/2020.
Lalu yang kedua adalah karya dari Elina Ariyani berjudul 'Crowd of Urbanity'.
Inspirasi datang dari kesibukan yang ada di salah satu pasar ikan Muara Angke dan warna-warna yang dihasilkan dari pasar ikan Muara Angke.
Tak hanya itu, koleksi ini juga terinspirasi pada box ikan yang berwarna kuning yang terlihat menumpuk tidak beraturan sehingga membentuk bidang yang abstrak, serta keramaian dan kepadatan yang ada pada pasar ikan tersebut.
Baca Juga : Mad Beauty Luncurkan Sheet Mask Berwajah Princess Disney dan Villains
Sporty dramatic merupakan style yang digunakan serta look urban, trend yang digunakan adalah Exuberant dengan menggunakan sub trend posh nerd.
Kegiatan ini sangat bermanfaat memberikan pengalaman baru kepada mahasiswa dan menumbuhkan rasa kepercayaan diri dalam menampilkan karya-karyanya.(*)
Makin Banyak Pilihan Tenant Internasional di Kota Bekasi, Pakuwon Mall Bekasi Resmi Dibuka!
KOMENTAR