Stylo.ID - Kalau kamu penasaran dengan sosok seorang Lenny Agustin, nampaknya kamu nggak perlu susah menemukannya saat dalam keramaian.
Mirip seperti karya busananya, penampilan desainer berbakat ini pun tak jauh berbeda dengan deretan koleksi yang dipamerkannya di panggung mode kurang lebih selama 15 tahun belakangan ini.
Saat melihatnya, seketika kamu pun bisa menangkap rona ceria, berani, playful, feminin, edgy, hingga etnik dalam satu busana yang dibuatnya.
BACA JUGA: Tiru Gaya Feminin Rachel Amanda dengan Dress Simpel nan Terjangkau, di Bawah Harga 350 Ribu Rupiah!
Yap, sekompleks itu memang bagi seorang Lenny Agustin dalam merancang busana.
Ditambah lagi, ia juga sangat pandai dalam menstyling koleksi yang akan dipamerkannya di runway.
Hingga busana sesimpel minimalis mungkin akan nampak berbeda di tangan kreatifnya.
BACA JUGA: Trik Memilih Model Bikini Untuk Tubuh Atletis dengan Pilihan Harga di Bawah 250 Ribu Rupiah
Barangkali kesan inilah yang melekat di ingatan para pencinta mode, termasuk juga Dinda Stylo.ID tentang perjalanan karier desainer Lenny Agustin.
Nggak perlu waktu lama nih Stylovers, untuk mengorek ceritanya mengarungi industri tanah air selama kurun waktu sejak ia merintis bisnis fashion di tahun 2001.
Kepada Dinda Stylo.ID, Lenny Agustin berbagi kisah sembari melewati jam makan siang di sudut butik miliknya di bilangan Setiabudi, Jakarta beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Rekomendasi Face Mask Lokal Dibawah 100 Ribu Rupiah Untuk Segala Jenis Kulit yang Wajib Kamu Coba!
#Berawal dari Menimba Ilmu di Sekolah Mode
Jauh sebelum pandai mengolah berbagai bahan dari unsur kekayaan wastra Indonesia seperti batik, Lenny mengecap banyak ilmu dan pengalaman di berbagai sekolah mode mulai dari ISWI, BUka dan LaSalle hingga lulus dengan baik.
Pengalaman ini pula yang mengantarkan seorang Lenny Agustin bergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).
"Zaman dulu tuh, sulit banget membangun sebuah branding, terlebih dulu belum ada media sosial, jadi dengan bermodalkan sebuah brosur aku memasarkan produk busanaku ke warga sekitar, juga di beberapa perusahaan yang ada di Kuningan," ungkap desainer yang hobi gonta-ganti warna rambut ini.
Lalu, usahanya ini akhirnya menuai hasil dan ibu dari tiga orang anak ini akhirnya mendapatkan beberapa klien yang memesan busana pengantin rancangannya.
#Jadi 'Macan' Lomba Rancangan Busana
Tak merasa puas hanya dikenal sebagai pengusaha busana pengantin, Lenny merasa belum menemukan apa yang sebenarnya benar-benar ia impikan.
"Aku tuh, kayak masih merasa masih belum jadi diri aku, dan akhirnya aku ikut dalam berbagai lomba yang akhirnya berhasil dapat juara 1 lomba desain busana pengantin Internasional di sebuah majalah busana pengantin," jelas wanita bertubuh mungil ini.
Keberhasilan tersebut akhirnya membuat Lenny mulai banyak dikenal beberapa wartawan yang juga memuat berbagai berita tentang rancangannya di berbagai majalah.
Dan, langkah ini berhasil membuat citranya mulai dikenal sehingga mulai banyak klien yang berdatangan.
BACA JUGA: Kisah MUA Puri Indah Sari Merias Iko Uwais di The Raid, Menegangkan!
#Karya Ditiru Banyak Orang, Malah Dituduh Jadi Plagiat
Sejak dimuat di berbagai media, karya Lenny sempat banyak ditiru oleh beberapa desainer yang membuat karya busana yang persis dengan rancangannya.
Dan, terkadang malah ada beberapa desainer yang lebih terkenal, padahal meniru persis dengan rancangan busana yang dibuatnya.
"Karena aku dulu desainer baru, jadi susah banget membangun kepercayaan dari banyak orang, dan malah aku yang dituduh meniru desain orang tersbeut padahal itu sama persis dengan rancangan aku pada saat awal kariku dulu," kata Lenny.
Namun, hal ini tak lantas membuat seorang Lenny Agustin menjadi patah semangat karena dirinya merasa bahwa rancangan busananya adalah rancangan yang berkualitas sehingga orang tertarik untuk menirunya.
#Pertama Kali Gelar Show Tunggal pada Tahun 2007
Karena masih banyak yang belum kenal dan mengetahui tentang karya busananya, sempat terbesit dalam benak Lenny untuk menggelar sebuah pagelaran busana tunggal memamerkan karya-karya yang telah dirancangnya.
Namun, keraguan kembali datang di dalam dirinya karena mengingat dirinya masih baru dan awam dalam dunia fashion Tanah Air.
"Sempat ragu, tapi karena aku gabung di APPMI dan banyak dapat dukungan moril dari teman-teman, termasuk juga mas Nuna. Akhirnya aku mulai memberanikan diri menggelar show tunggal dengan bermodalkan rancangan-rancangan busana yang selama ini sudah aku kumpulkan," kata Lenny mengenang.
Akhirnya, Lenny dapat mencuri banyak perhatian dalam show tunggalnya yang pertama dan mendapatkan banyak apresiasi juga kenaikan dalam pemesanan dan eksistensi busana rancangannya.
BACA JUGA: Contek Gaya Kasual Sheryl Sheinafia dengan Velvet Dress di Bawah Harga 350 Ribu Rupiah
#Tetap Down to Earth Agar Selalu Survive
Meski sudah mendapatkan popularitas dan karyanya mulai dikenal di jagat fashion Tanah Air, tak membuat Lenny Agustin merasa mengalami perubahan pada dirinya.
"Meski begitu, aku, sih merasa harus tetap down to earth karena dengan begitu aku bisa tetap survive hingga bisa sampai di titik ini, yang terpenting bagiku adalah tetap berkarya dan berinovasi agar karyaku tetap dicintai oleh banyak orang," jelas dasiner asal Surabaya ini.
Hingga kini, Lenny pun masih berjuang untuk membuat brand yang ia miliki tetap bertahan dan dapat bersaing megalahkan merek Internasional, sehingga dapat menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
Sukses terus dan tetap berkarya ya, Lenny Agustin! (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR