Stylo.ID - Faktanya, bulan September hingga Desember sering dipilih para pasangan untuk menggelar pesta pernikahan loh, Stylovers.
Nah, untuk kamu yang berencana mengikrar janji dengan pasanganmu pada akhir tahun ini, sekaranglah saat yang tepat untuk memilih seperti apa busana pernikahanmu.
Salah satu desainer bridal yang karyanya bisa jadi referensi kamu ialah Phangsanny.
( Baca juga: 4 Fashion Item dengan Harga Affrodable yang Wajib Dimiliki Oleh Job Seeker )
Berbasis di Jakarta dan Bali, Phangsanny terkenal akan rancangannya yang timeless juga mewah.
Pada koleksi terbarunya, Phangsanny mengusung tema 'Le Soleil'. Pagelaran ini termasuk dalam rangkaian acara Grand Hyatt Jakarta Wedding Fair 2018 yang telah diselenggarakan ke-7 kalinya.
"Saya ingin menggambarkan perempuan yang mencintai alam dan berjiwa free soul," ujarnya ketika ditemui Chia Stylo.ID pada hari Sabtu (11/08/2018).
Kali ini ia menampilkan 32 gaun pengantin bergaya bohemian vintage yang ringan. Pun menurutnya, penggunaan kristal pada gaun pernikahan tak menjadi sebuah keharusan.
Kalaupun menggunakannya, ia memilih bentuk dan warnanya dengan sangat hati-hati serta penempatannya harus tepat. Phangsanny nggak pengin kelihatan berlebihan.
( Baca juga: Wah, Begini Tampilan Croc Heel yang Jadi Viral di Instagram! )
Maka dari itu, ia pun merancang motifnya sendiri agar lebih sesuai dengan karakter sang calon pengantin. Phangsanny ingin pemakainya merasa lebih percaya diri dan nyaman.
Bahan-bahan yang digunakannya kali ini antara lain ialah lace, bordiran dengan tile, dan organza yang mampu menegaskan bentuk tubuh si perempuan juga ringan dikenakan.
Alih-alih menggunakan warna putih yang sedang tren karena gaun pengantin Meghan Markle, ia memilih warna off white dan nude untuk koleksinya ini.
( Baca juga: Trik Fashion ala Ariana Grande Buat Kamu yang Bertubuh Mungil dengan Pilihan Outfit Harga Terjangkau )
"Sengaja pakai warna itu supaya detail bordirnya kelihatan," celetuknya.
Tak hanya deretan busana pengantin, Phangsanny juga menampilkan koleksi ready to wear-nya dibawah label Terbuai.
Menggunakan motif printing yang terinspirasi dari kain tenun Sumba, ada 18 set look yang ia pamerkan saat itu.
Ternyata, ada alasan tertentu mengapa Phangsanny memilih teknik printing daripada memakai kain tenun Sumba yang asli.
"Kain tenun asli pengerjaannya bisa sangat lama, memakan waktu 1 tahun mungkin. Jadi saya bermanuver dengan printing agar prosesnya lebih cepat dan harganya lebih terjangkau, juga tidak menghilangkan esensi aslinya," jelasnya.
( Baca juga: Kylie Jenner Kenakan Busana Bertabur 70 Ribu Kristal Swarovsky di Pesta Ulang Tahunya yang Ke 21 )
Desainer ini pun mengungkapkan rencananya kedepan.
"Saya ingin seriusin lagi label Terbuai ini dan mau ekspan ke luar negeri. Nantinya untuk Phangsanny Bride, saya akan re-open galeri di Bali. Doakan ya," tutupnya. (*)
Premiere Film Baru Bareng Suami, Marsha Timothy Tampil Anggun dengan Slit Dress Hian Tjen
KOMENTAR