Stylo Indonesia - Stylovers, siapa yang sering mencuci tangan pakai sabun cuci piring?
Ternyata banyak masayrakat Indonesia yang kerap mencuci tangannya menggunakan sabun cuci piring.
Apalagi setelah cuci piring, sebagian besar orang mencuci tangannya menggunakan sabun cuci piring.
Lantas, apakah hal ini aman untuk kulit tangan?
Padahal secara umum, sabun cuci piring tidak direkomendasikan untuk mencuci tangan secara rutin.
Sabun cuci piring dirancang untuk menghilangkan lemak dan kotoran dari peralatan dapur, sehingga biasanya mengandung bahan kimia yang lebih keras daripada sabun tangan.
Jika digunakan untuk mencuci tangan, sabun cuci piring dapat membuat kulit menjadi kering, iritasi, atau bahkan pecah-pecah, terutama jika kamu memiliki kulit sensitif atau kering.
Namun, jika tidak ada pilihan lain, mencuci tangan dengan sabun cuci piring sesekali boleh dilakukan, asalkan kamu memastikan untuk membilas tangan dengan baik dan melembapkannya setelahnya.
Gunakan lotion atau pelembap agar kulit tetap terhidrasi.
Idealnya, untuk kebersihan dan kesehatan kulit yang lebih baik, pilih sabun tangan yang diformulasikan khusus untuk tangan karena biasanya mengandung bahan pelembap yang lebih lembut dan ramah untuk kulit.
Mencuci tangan dengan sabun cuci piring sesekali mungkin tidak terlalu berbahaya, namun jika dilakukan secara rutin dapat menimbulkan dampak negatif pada kulit.
Sabun cuci piring biasanya mengandung bahan kimia yang keras karena dirancang untuk menghilangkan lemak dan kotoran membandel pada peralatan dapur.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Bensin di Tangan, Coba Pakai Bahan Ini
Berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi jika kamu sering mencuci tangan menggunakan sabun cuci piring:
1. Kulit Kering dan Iritasi
Sabun cuci piring sering kali mengandung bahan yang menghilangkan minyak alami dari kulit, sehingga membuat tangan menjadi lebih kering. Penggunaan rutin dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembapan, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan iritasi.
2. Kulit Pecah-Pecah atau Luka
Ketika minyak alami di kulit hilang, kulit menjadi lebih rentan pecah-pecah. Pada kasus tertentu, kulit yang pecah bisa menyebabkan luka dan memperbesar risiko infeksi bakteri.
3. Eksim atau Dermatitis Kontak
Penggunaan sabun cuci piring yang berlebihan dapat memicu eksim atau dermatitis kontak, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Kulit bisa mengalami ruam merah, gatal, bahkan melepuh pada beberapa kasus.
4. Alergi dan Sensitivitas Kulit
Beberapa bahan dalam sabun cuci piring, seperti pewangi atau bahan pembersih yang kuat, bisa menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Ini dapat muncul sebagai ruam, kemerahan, atau gatal pada kulit.
Jika kamu perlu mencuci tangan dengan sabun cuci piring dalam kondisi tertentu, segera bilas hingga bersih dan gunakan pelembap setelahnya untuk menjaga kelembapan kulit.
Namun, untuk perawatan sehari-hari, lebih baik gunakan sabun tangan yang lembut dan diformulasikan khusus untuk kulit.
(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR