Stylo Indonesia - Ajang Jakarta Muslim Fashion Week kembali digelar di tahun ini.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan turun langsung untuk membuka secara resmi JMFW 2025 yang diadakan di ICE BSD, Tangerang.
Ajang ini diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan promosi dan penguatan kapasitas modest fashion Indonesia di kancah internasional.
Gelaran ini juga merupakan bentuk komitmen Kemendag untuk terus mendorong peningkatan ekspor dan peluasan akses pasar ekspor untuk produk-produk unggulan Indonesia.
“JMFW sebagai ajang internasional tidak hanya menampilkan karya-karya desainer Indonesia, tapi juga menjadi momen strategis memperkuat peran Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia,” ujar Mendag Zulkifli Hasan saat meluncurkan JMFW 2025.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional, industri modest fashion akan terus ditingkatkan dan akan mengambil peran yang lebih besar.
“Dengan potensi besar ini, Indonesia siap mengambil peran lebih besar di pasar modest fashion dunia,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Dalam peluncuran JMFW 2025, Mendag Zulkifli Hasan didampingi Sekretaris Jenderal Kemendag Budi Santoso dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Mardyana Listyowati.
Turut hadir perwakilan sejumlah kementerian, lembaga, dan asosiasi. Hadir pula perwakilan dari negara sahabat seperti Bahrain, Pakistan, dan Persatuan Emirat Arab.
Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023, Indonesia menempati peringkat ke-3 dari 81 negara dengan ekonomi Islam terbesar di dunia.
Indonesia juga memiliki populasi muslim terbesar di dunia yang didukung kekayaan budaya serta pekerja muda yang jumlahnya besar.
Kelebihan Indonesia ini merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk dapat mendominasi industri halal global.
Mendag Zulkifli Hasan memaparkan, sebagai bagian dari produk halal, modest fashion Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan.
Potensi pasar modest fashion global diperkirakan mencapai USD 375 miliar pada 2025. Hal ini membuat Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas jangkauan pasarnya ke luar negeri dan mengokohkan posisi sebagai pemain utama di bidang modest fashion.
“Catatan ini menunjukkan besarnya peluang Indonesia untuk memperluas penetrasi pasar. Khususnya, ke negara-negara dengan komunitas muslim yang besar seperti Malaysia, Pakistan, Persatuan Emirat Arab, dan negara-negara Eropa,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk mengatasi tantangan global di bidang modest fashion.
Tantangan global yang dimaksud, di antaranya adalah inovasi desain, kualitas produk, perluasan pasar, serta isu keberlanjutan.
Dengan sinergi yang baik, Mendag Zulkifli Hasan berharap akan tercipta inovasi desain yang menarik serta sesuai dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen.
"Kami berkomitmen untuk terus memberikan dukungan bagi pelaku industri modest fashion melalui program-program peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pembukaan akses pasar, serta kemudahan dalam proses ekspor. Kolaborasi ini sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia," tegas Mendag Zulkifli Hasan.
Rangkaian acara JMFW 2025 mencakup sejumlah kegiatan, di antaranya pagelaran busana, penjajakan bisnis (business matching), kompetisi desain tekstil, dan pameran dagang yang melibatkan lebih dari 200 jenama dan menampilkan 1000 koleksi.
Mendag Zulkifli Hasan memperkirakan, JMFW 2025 akan dikunjungi lebih dari 20.000 orang, termasuk buyer baik dalam dan luar negeri.
JMFW 2025 mengangkat tema “Mark Ink”, yang mewakili kesuksesan Indonesia dalam mengukuhkan diri sebagai salah satu negara berpengaruh dalam industri modest fashion dunia.
Salah satu faktor yang membedakan produk modest fashion Indonesia di pasar global adalah inovasi dan kreativitas dalam memadukan kekayaan budaya lokal.
JMFW 2025 terselenggara melalui sinergi dengan berbagai pihak.
(*)
Membuka JMFW 2025, Mendag Zulkifli Hasan Tegaskan Modest Fashion Jadi Salah Satu Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR