3. Fase Luteal (Hari 15-28)
Setelah ovulasi, kadar hormon progesteron meningkat.
Progesteron dapat merangsang kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak sebum, yang menyebabkan kulit menjadi lebih berminyak.
Jerawat pramenstruasi (PMS): Sebagai akibat dari peningkatan produksi minyak, banyak orang mengalami jerawat selama fase ini, terutama di area T-zone (dahi, hidung, dagu) atau di sekitar rahang.
Hormon ini juga meningkatkan peradangan, yang bisa memperburuk kondisi jerawat.
Beberapa orang mungkin merasakan kulit lebih sensitif dan lebih mudah iritasi pada fase ini.
4. Saat Menstruasi (Hari 1-5 Siklus Berikutnya)
Selama menstruasi, kadar hormon estrogen dan progesteron turun drastis, yang membuat kulit kembali kering dan kusam.
Sensitivitas kulit mungkin meningkat, sehingga beberapa orang akan merasakan bahwa kulit mereka lebih mudah iritasi atau lebih peka terhadap produk-produk perawatan kulit yang biasanya tidak menimbulkan reaksi.
Masalah Kulit yang Umum Terkait Menstruasi
- Jerawat Pramenstruasi: Dapat muncul akibat peningkatan kadar progesteron dan sebum, terutama pada fase luteal. Jerawat ini biasanya muncul di sekitar wajah, dada, dan punggung.
- Perubahan Tekstur Kulit: Kulit bisa menjadi lebih berminyak atau lebih kering tergantung pada fluktuasi hormon, menyebabkan ketidakseimbangan.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Serba Pink Marshanda Kenakan Off-Shoulder Dress, Makin Cantik dan Memikat!
KOMENTAR