Istilah doormat kerap digunakan untuk menggambarkan seseorang yang posisinya kerap tidak dianggap dalam sebuah hubungan.
Kasarnya, istilah doormat dipakai untuk menggambarkan posisi orang yang diinjak-injak oleh pasangannya secara sadar ataupun tidak.
Seseorang yang menjadi doormat kerap tidak dianggap pendapatnya, keinginannya, dan harus selalu memprioritaskan apa yang diinginkan oleh pasangannya.
Seseorang yang dipaksa sebagai doormat pasti telah dianggap remeh oleh pasangannya sendiri, dan lambat laun bisa menular ke orang di sekeliling pasangan.
Jangan heran jika teman hingga keluarga pasangan juga akan menganggap remeh kamu.
Jika tidak ingin menjadi doormat dalam sebuah hubungan, apa yang harus dilakukan?
1. Harus berani menyuarakan pendapat walau tidak sejalan dengan pasangan.
2. Jangan biasakan untuk memendam perasaan jika tidak suka dengan apa yang dilakukan pasangan.
3. Berani untuk memutus hubungan jika pasangan sudah mulai terlalu sering mengatur.
4. Mulai lah lebih peduli dengan diri sendiri.
Baca Juga: 5 Tips Pacaran LDR yang Langgeng Sampai Pernikahan, Cukup Lakukan Ini!
(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Tika Gilang, Geluti Dunia Marketing dan Branding Hingga Jadi Kandidat PhD Lancaster University
KOMENTAR